Rabu 05 Feb 2020 19:46 WIB

Hasil Tiket Fashion Rhapsody Disumbangkan ke Dompet Dhuafa

Fashion Rhapsody menggandeng Dompet Dhuafa sebagai partner amal.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Fashion Rhapsody menggandeng Dompet Dhuafa sebagai partner amal, dan akan menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiketnya ke Dompet Dhuafa. Foto Fashion Rhapsody, (ilustrasi).
Foto: MG01
Fashion Rhapsody menggandeng Dompet Dhuafa sebagai partner amal, dan akan menyumbangkan seluruh hasil penjualan tiketnya ke Dompet Dhuafa. Foto Fashion Rhapsody, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fashion Rhapsody menjalin kerja sama dengan Dompet Dhuafa dalam acara Fashion Rhapsody di Tribrata Dharmawangsa pada 26-29 Februari 2020. Seluruh penjualan tiket acara tersebut sepenuhnya akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan melalui Dompet Dhuafa. 

 

Baca Juga

Founder dan Desainer Fashion Rhapsody, Ariy Arka, mengatakan Fashion Rhapsody 2020 yang mengusung tema 'Harmoni Bumi' menggandeng Dompet Dhuafa sebagai partner amal. Jadi hasil penjualan tiket masuk ke acara Fashion Rhapsody sepenuhnya disumbangkan ke Dompet Dhuafa untuk membantu mengembangkan industri kreatif di bidang industri fashion.

"Hasil penjualan tiket 100 persen disumbangkan, harga tiket mulai dari Rp 50 ribu," kata Ariy kepada Republika di acara Publik Ekspos Dompet Dhuafa 2020 di Tjikini Lima Restaurant & Cafe, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

Ia memperkirakan hasil penjualan 20 ribu tiket akan menghasilkan uang sekitar sebesar Rp 500 juta sampai Rp 750 juta. Pihak panitia menargetkan 20 ribu pengunjung acara Fashion Rhapsody.

Di acara tersebut akan ada 19 slot show. Pada satu slot show sebanyak 600 tamu akan diundang secara langsung. Diperkirakan ada seratus lebih tamu-tamu dari bazar dan desainer. Di antara mereka akan ada yang mempertontonkan hasil karyanya. 

Ia menambahkan, di acara Fashion Rhapsody juga akan digelar kampanye berbagi sejuta pohon. "Semua pengunjung punya hak menyumbangkan pohon untuk anak cucu nantinya," ujarnya.

Ariy juga menyampaikan, Dompet Dhuafa dan Fashion Rhapsody bekerjasama di beberapa kampung yang ada di Indonesia untuk pengembangan industri kreatif dengan memanfaatkan hasil limbah. Jadi limbah dari teman-teman desainer diolah menjadi aksesoris, boneka atau lain-lain sehingga menjadi industri kreatif.

Menurutnya, mungkin ada banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan kurang mampu. Pihaknya akan mengajari mereka mengolah limbah menjadi industri kreatif. "Kita coba ajari mereka, kita olah bersama dan hasilnya buat mereka," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement