Rabu 05 Feb 2020 19:39 WIB

Tiga Atlet Karate Berburu Tiket Olimpiade 2020 Tokyo

Mereka mulai menjalani pelatnas di GOR Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pekan depan.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Atlet karate Indonesia Ceyco Georgia Zefanya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Atlet karate Indonesia Ceyco Georgia Zefanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga atlet Karate Indonesia, Cok Istri Agung Sanistyarini (kumite -55kg putri), Ahmad Zigi (kata perorangan putra), dan Ceyco Georgia Sefanya Hutagalung (kumite -61kg putri) dipersiapkan untuk meraih tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka mulai menjalani pelatnas di GOR Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pekan depan, dan akan diterjunkan pada empat seri WKF Premier League 2020.   

"Saya berharap mereka sudah kumpul Senin, 10 Februari 2020 dan langsung menjalani pelatnas untuk persiapan menghadapi empat Seri WKF Premier League. Mereka harus mengumpulkan poin dalam empat seri untuk bisa masuk dalam peringkat 10 besar agar bisa bergabung dengan Kontingen Indonesia pada Olimpiade  Tokyo 2020," kata pelatih tim Karate Olimpiade Indonesia Abdullah Kadir dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/2).

Keempat seri WKF Premier League itu akan digelar di Dubai, Uni Arab Emirate (UAE), 28 Februari hingga 1 Maret, di Austria, 17-19 April, kemudian di Madrid, Spanyol, 17-19 April, dan di Prancis, 8 -10 Mei 2020.

Dalam daftar peringkat WKF, kata Abdullah Kadir, Coki Istri Agung Sanistyarini menempati posisi 31, Zigi di peringkat 25, dan Ceyco Georgia di peringkat 73. Namun, jelasnya, bukan berarti mereka tidak punya peluang untuk bisa mendapatkan tiket tersebut. 

"Memang peringkat Cok Istri Agung Sanistyarini dan Ahmad Zigi masih jauh dari 10 besar. Tetapi, mereka cukup berpeluang karena ada ketentuan di mana setiap negara hanya diwakili satu atlet karate pada nomor-nomor yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020," katanya. 

"Perlu diketahui pada peringkat 31 besar kelas -55kg putri itu terdapat dua atau tiga karetaka dari satu negara. Begitu juga dengan peringkat 25 besar kata perorangan putra," jelasnya. 

Untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade Tokyo 2020, baik Cok Istri Agung Sanistyarini dan Ahmad Zigi harus bisa meraih hasil maksimal pada empat seri WKF Premier League 2020.

"Kalau mereka bisa mempersempahkan medali poinnya akan lebih besar dan semakin membuka jalan untuk bisa berangkat ke Tokyo," kata dia. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,

(QS. At-Taubah ayat 120)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement