REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, banyak pihak terlibat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Tahun 2020 di Papua. Dengan demikian, ia mengusulkan, sisi transportasi dapat ditunjang dengan bantuan TNI maupun Polri.
“Kemudian transportasi, transportasi memang kurang, saran kami memang menggunakan bantuan dari TNI/Polri, bus-bus dan truk-truk dari TNI/Polri dimobilisasi untuk membantu mengatasi masalah transportasi,” ujar Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2).
Hal itu ia sampaikan dalam rapat gabungan bersama Komisi I, II, III dan X DPR RI, Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, terkait Persiapan PON di Papua pada Selasa (4/2) di Gedung DPR RI. Tito mengatakan, secara keseluruhan PON XX melibatkan 12.523 orang.
Jumlah itu terdiri dari atlet sebanyak 6.442 orang, ofisial 3.221 orang, dan SDM pertandingan (panitia pelaksana, wasit/juri, dewan hakim, technical delegate) 2.860 orang. Bantuan angkutan dari TNI dan Polri dapat membantu mengantarkan mereka berpindah tempat selama penyelenggaraan PON di Papua tersebut.
Selain itu, pada tanggal 29 November sampai 1 Desember 2019 lalu, Tito telah melakukan kunjungan ke sejumlah Kabupaten di Provinsi Papua memantau persiapan penyelenggaraan PON XX. Ia memantau penyelesaian fasilitas seperti venue.
“Kami sudah mengecek langsung di Timika ada dua lokasi yang belum selesai, tapi kami lihat progresnya dan ketemu langsung dengan pimpinan proyeknya mereka meyakini betul paling lambat Juli, 2 tempat yang menjadi venue itu akan selesai," kata Tito.
Sementara, venue di Merauke dan Stadion Papua Bangkit sudah siap digunakan dalam PON XX. "Kemudian kalau Merauke saya kira sudah siap, kemudian yang di Jayapura, saya pun sudah sampaikan kepada Pak Menteri PUPR itu memang Stadion Papua Bangkit memang sangat bagus lokasinya, letaknya dikelilingi oleh bukit-bukit,” lanjut dia.
Sementara itu, sesuai dengan Surat Keputusan KONI Pusat Nomor 116 Tahun 2018 tentang Panitia Inti PB PON XX 2020 Papua, pengamanan pelaksanaan PON XX di koordinasi oleh Panglima Kodam XVII Cendrawasih. Rencana Gelar Kekuatan pengamanan terdiri dari TNI sebanyak 4.250 personil, Polri sebanyak 3.500 personil, Satpol PP sebanyak 600 personil, Basarnas yakni 60 personil, sehingga total berjumlah 8.410 personil.
“Perlu ada pengamanan pada saat kegiatan nanti, back up dari Mabes, baik Mabes TNI maupun Mabes Polri, cepat dilakukan back up dengan kekuatan yang cukup, kemudian titik-titik yang sudah diketahui rawan itu bisa meredam dengan cepat,” tutur Tito.
Ia mengatakan, PON XX hampir bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 yang dilaksanakan di 11 Kabupaten dari 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua. Tito pun menaruh perhatian penting terhadap aktivitas kelompok-kelompok tertentu yang dinilai sebagai salah satu titik kerawanan pelaksanaan PON 2020.
“Meskipun (Pilkada) hanya Merauke ada daerah-daerah lain yang kita anggap cukup rawan sehingga perlu ada pengamanan khusus. Kemudian kelompok yang biasanya menggunakan aksi tanpa kekerasan seperti demo, kemudian kelompok bersenjata," kata Tito.
"Nah ini, kami kira bisa diatasi dengan penguatan operasi, baik operasi intelijen maupun operasi hukum dan operasi pendekatan,” imbuh dia.