Rabu 05 Feb 2020 20:47 WIB

Tujuh Mahasiswa Banten Jalani Masa Observasi Corona di Rumah

Tujuh mahasiswa Banten yang dievakuasi dari China jalani masa observasi di rumah.

Penumpang melintasi monitor yang mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Tujuh mahasiswa Banten yang dievakuasi dari China tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (4/2) pukul 18.00 WIB dan kini mereka menjalani masa observasi di rumah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang melintasi monitor yang mendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Tujuh mahasiswa Banten yang dievakuasi dari China tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (4/2) pukul 18.00 WIB dan kini mereka menjalani masa observasi di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Banten memastikan bahwa tujuh orang mahasiswa yang dipulangkan dari China berada dalam keadaan sehat. Hal itu sejalan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kesehatan, baik dari Kemenkes maupun di Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

"Setelah dilakukan pemeriksaaan, hasilnya semua mahasiswa Banten yang dipulangkan dari China dalam kondisi sehat, baik dari hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, maupun radiologi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Serang, Rabu.

Baca Juga

Ati menjelaskan, ketujuh mahasiswa tersebut diminta tetap tinggal di rumah dan mengurangi aktivitas kegiatannya selama 14 hari masa observasi. Mereka harus cukup istirahat dan makan makanan bergizi agar kondisi tetap fit.

"Jadi karantina yang dimaksud adalah karantina di rumah dengan mengurangi aktivitas, hanya di dalam rumah. Kalaupun keluar rumah hanya untuk periksa ke puskesmas selama 14 hari," katanya.

Menurut Ati, saat melakukan tes kesehatan ke puskesmas terdekat, para mahasiswa tersebut dibekali kartu kuning Health Alert Card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta. Hal ini dilakukan karena para mahasiswa tersebut masuk dalam status orang dalam observasi.

"Jika orang dalam status pemantauan dilakukan isolasi. Itu pun isolasi bukan di rumah sakit. Sedangkan untuk status dalam pengawasan itu dilakukan di rumah sakit yang telah ditujuk nasional," kata Ati Pramudji Hastuti.

Kepulangan mahasiswa Banten yang belajar di Provinsi Jiangsi, China itu difasilitasi oleh Gubernur Wahidin Halim (WH)karena kekhawatiran atas merebaknya wabah virus corona. Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan maskapai Thai Airways pada Selasa (4/2) pukul 18.00 WIB.

Usai menjalani prosedur kedatangan dari Kementerian Kesehatan dan didampingi Tim Kesehatan Dinkes Pemprov Banten, para mahasiswa melakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD Banten. Setelah hasil pemeriksaaan menunjukkan kondisinya sehat, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing dengan tetap dilakukan pemantauan selama 14 hari.

Dinkes Pemprov Banten berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk pemantauan para mahasiswa tersebut dalam memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement