REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Operating Office (COO) Bhayangkara FC AKBP Sumardji menilai regulasi tujuh pemain U-23 perlu ada demi menjaga regenerasi. Pada regulasi baru, PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi menghapus kewajiban klub untuk memasukkan tujuh pemain U-23 ke dalam daftar skuat.
"Sebenarnya regulasi tujuh pemain U-23 itu harusnya ada, kita harus mengakomodir kepentingan regenerasi," kata Sumardji di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).
Sebagai manajer tim nasional, pria yang baru saja diangkat menjadi Kapolres Sidoarjo itu khawatir akan berdampak pada timnas. Pemain muda, menurut dia, harus diberikan kesempatan untuk tampil. "Kalau pemain muda tidak diberikan kesempatan akan jadi problem, karena yang jadi problem adalah ketika yang muda tidak diberikan jam main akan berpengaruh pada performanya. Problemnya ada di timnas nanti," ujar dia.
"Karena saya yang selalu ada di situ (Timnas), saya merasakan susahnya ketika pemain dikembalikan pada klub lalu tidak diberikan jam main yang cukup," tambah dia.
Bahkan, dia mengusulkan agar ada regulasi yang mewajibkan tim untuk memberikan jam main yang cukup kepada para pemain U-23. Tim dan pelatih mempersiapkan dan memainkan mereka.
Sumardji mengklaim selama ini Bhayangkara selalu memprioritaskan pemain muda. "Seperti situasi sekarang, Bhayangkara didominasi anak muda. Mau gimana lagi, kita harus ada regenerasi. Nggak mungkin yang tua-tua tetap dipaksakan main," tuturnya.