Kamis 06 Feb 2020 12:12 WIB

Pence Tanggapi Keras Lolosnya Trump dari Pemakzulan

Wakil Presiden AS Mike Pence menanggapi bebasnya Donald Trump dari jeratan pemakzulan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Donal Trump dan Mike Pence. Wakil Presiden AS Mike Pence menanggapi bebasnya Donald Trump dari jeratan pemakzulan. ilustrasi.
Foto: AP
Donal Trump dan Mike Pence. Wakil Presiden AS Mike Pence menanggapi bebasnya Donald Trump dari jeratan pemakzulan. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence menanggapi hasil akhir persidangan di Senat AS yang membebaskan Donald Trump dari jeratan pemakzulan. Pence kemudian meminta para pendukung untuk memastikan Nancy Pelosi dicopot dari peran sebagai Ketua House of Representative AS pada November.

Dia mengatakan kemenangan Senat harus berfungsi sebagai batu loncatan untuk memenangkan kembali House. Riak tepuk tangan menyelimuti pidato singkatnya yang menggebu mendukung Trump.

Baca Juga

"Saya pikir mereka mencoba untuk memakzulkan presiden ini karena mereka tahu mereka tidak dapat mengalahkan Presiden Donald Trump pada November 2020," kata Pence kepada kerumunan riuh di acara Women for Trump di luar Harrisburg, Pennsylvania seperti dikutip NBC News, Kamis (6/2) .

"Tapi itu sudah berakhir sekarang. Senat Republik maju. Presiden dibebaskan," katanya. "Mereka sudah mengatakannya. Ayo bulan November, kita akan memiliki hak kita," seru Pence.

Trump hendak mempersiapkan pidato pada Kamis. Jadi, untuk mewakili Gedung Putih Pence menanggapi pembebasan Senat. Dia naik bus kampanyenya, mengemudi dari halte di Lancaster ke tempat kampanye ketika berita hasil Senat AS datang.

Hal itu mengubah kerumunan yang sudah ramai sekitar 500 orang menjadi kegembiraan di ballroom Radisson Hotel saat mereka merayakan pembebasan Trump dari dua dakwaan pemakzulan. Kerumuman berteriak dalam pidato Pence "empat tahun lagi". Mereka juga memekikkan beberapa kata-katanya, seperti ketika Pence berkata sudah waktunya untuk menghempaskam Pelosi dari pekerjaannya.

"Mari kita pastikan ini adalah kali terakhir Ketua House Nancy Pelosi duduk di kursi di belakang presiden selama pidato State of the Union," katanya dibarengi kata-kata terakhir tapi menghilang dalam lautan suara yang berteriak gembira.

Sebelumnya, Pence berbicara dengan wartawan di atas bus kampanyenya. Lebih santai tanpa mengenakan jasnya, Wakil Presiden menyeruput kopi ketika dia berbicara tentang kemungkinan pembebasan Senat AS dari pemakzulan Trump. Termasuk bagaimana hal itu akan merusak Demokrat dan mengatur Partai Republik untuk memindahkan kemenangan dalam pemilihan tahun ini.

"Orang-orang memiliki kehidupan untuk dipimpin. Saya pikir itu bumerang dan akan terus menjadi bumerang bagi Demokrat," katanya dilansir Washington Examiner, Kamis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement