Kamis 06 Feb 2020 14:13 WIB

Kriminolog UGM: Kejahatan Jalanan Klitih Bukan tanpa Motif

Suprapto menduga ada indoktrinasi yang diberikan secara konsisten oleh para aktor.

Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Patroli untuk mencegah kejahatan jalanan
Foto: Republika/Ali Yusuf
[Ilustrasi] Patroli untuk mencegah kejahatan jalanan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kriminolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto menilai aksi kejahatan jalanan yang kerap disebut klitih di Yogyakarta bukan dilakukan para pelakunya tanpa didasari motif. Motif tersebut seperti jati diri kelompok, pelampiasan kekecewaan atau ketidakpuasan menjalani hidup.

"Motif jelas ada. Untuk jati diri kelompok, pelampiasan kekecewaan atau ketidakpuasan menjalani hidup maupun rekrutmen pimpinan atau anggota baru (kelompok)," kata Suprapto di Yogyakarta, Kamis (6/2).

Baca Juga

Suprapto yang juga pengajar di Departemen Sosiologi UGM ini menyebut fenomena kejahatan jalanan yang belakangan masih meresahkan masyarakat Yogyakarta tidak muncul secara tiba-tiba. Menurut dia, kendati para pelakunya yang kebanyakan berusia remaja tidak sedikit yang berhasil diringkus aparat kepolisian, tampaknya belum secara signifikan membuahkan efek jera bagi pelaku lainnya untuk sama sekali menghentikan aksi kriminalitas itu.

Suprapto menduga ada indoktrinasi yang diberikan secara konsisten oleh para aktor atau senior di belakangnya. Hal itu membuat para pelakunya berani melakukan aksi kekerasan di jalanan dan biasanya ditambah dengan konsumsi minuman keras untuk memompa nyali mereka.