REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Warga negara Singapura dalam beberapa hari ini memborong masker di sejumlah apotek dan swalayan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau untuk perlindungan diri guna mengantisipasi virus corona.
"Ada banyak informasi yang saya dapat bahwa warga Singapura membeli masker hingga berkarung-karung. Ini tidak dibenarkan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri Tjetjep Yudiana yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kamis (6/2).
Tjetjep mengatakan sikap warga Singapura itu mendapat protes dari warga Batam, terutama yang kesulitan mendapatkan masker. Jarak yang dekat antara Singapura dan Batam memudahkan warga Singapura membeli masker. Bahkan mereka juga memborong sabun cuci tangan kemasan.
Terkait persoalan itu, Tjetjep mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bea dan Cukai agar mencegah warga Singapura membeli masker.
"Hari ini kami akan bahas soal itu, dan yang lainnya," katanya.
Tjetjep mengemukakan Kemenkes sudah menyiapkan sebanyak 150 ribu masker untuk masyarakat Kepri. Sedangkan untuk warga Kabupaten Natuna, yang menjadi tempat karantina untuk observasi virus corona, disiapkan 100 ribu masker.
Terkait kasus tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura yang terjangkit virus corona, ia menegaskan di Kepri, khususnya Tanjungpinang, Batam, dan Karimun terus mewaspadainya. Petugas di seluruh pintu keluar masuk Kepri wajib mengenakan masker.
"Untuk warga lainnya, belum wajib menggunakan masker, kecuali yang dalam kondisi batuk, pilek dan gangguan pernapasan," kata Tjetjep Yudiana.