REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bunda Literasi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil meminta pelajar Jabar untuk ikut terlibat menangkal informasi bohong atau hoaks, khususnya terkait virus corona yang tengah menjadi perhatian dunia.
“Banyak sekali sekarang ini muncul terkait informasi-informasi yang tidak benar. Seperti penyebaran virus corona,” ujar Atalia, Rabu (5/2) lalu.
Menurut Atalia, untuk virus corona, sampai hari ini, Indonesia masih aman terkendali. "Saya juga minta kepada masyarakat, ketika ada informasi (terkait virus corona), jangan langsung percaya terkait dengan berita hoaks. Kita ikuti saja berita yang secara resmi diberikan oleh pemerintah,” katanya.
Untuk memastikan informasi yang beredar benar atau tidak, kata Atalia, pelajar dan masyarakat bisa mengonfirmasi ke Jabar Saber Hoaks Unit Kerja Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar yang bertugas menyapu bersih berita bohong.
“Kalian bisa tanyakan ke Jabar Saber Hoaks (terkait informasi yang beredar di masyarakat). Kalian bisa cek setiap minggunya apa isu yang berkembang (hoaks). Ini penting agar kalian tidak gampang ribut, agar tidak gampang termakan isu hoaks,” katanya.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani meminta pelajar untuk aktif menyebarkan informasi yang benar terkait virus corona. Dia pun memaparkan sejumlah ciri hoaks, seperti kalimat bombastis dan provokatif.
“Adik-adik harus ikut membantu kami menyampaikan informasi yang benar kepada publik. Untuk mengatasi itu (hoaks) kita harus bertanya kepada pihak yang betul-betul menangani virus corona, seperti ke Dinas Kesehatan,” paparnya.