Kamis 06 Feb 2020 17:43 WIB

Angela Merkel Hadapi Krisis Baru Saat Sayap Kanan Bangkit

Terpilihnya kepala negara bagian karena dukungan sayap kanan Jerman menuai kemarahan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Angela Merkel
Foto: EPA-EFE/NDR/Wolfgang Borrs
Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Tokoh-tokoh senior koalisi pemerintah Jerman akan menggelar pertemuan krisis pada Sabtu (8/2). Pertemuan itu untuk merespons kemarahan setelah ada kepala pemerintahan negara bagian yang terpilih dengan dukungan sayap ekstrem kanan Alternative for Germany (AfD) dan partai konservatif yang dipimpin Kanselir Angela Merkel.

Thomas Kemmerich yang berasal dari partai liberal kecil Free Democrat (FDP) memenangkan pemilihan kepala negara bagian Thuringia dengan dukungan dari AfD. Hal itu mengguncang konsensus partai-partai Jerman pasca-perang yang menjauhkan diri dari sayap kanan.

Baca Juga

Mitra koalisi pemerintah Social Demokrat (SPD) marah karena Partai Christian Democrats (CDU) yang mengusung Merkel selama bertahun-tahun berdampingan dengan AfD. Pada akhir pekan ini anggota koalisi nasional yang rawan krisis akan menggelar pertemuan untuk membahas situasi tersebut. Koalisi antara CDU dan SPD dibentuk pada 2018 berdasarkan kebutuhan saat itu.

"Atas inisiatif SPD, komite koalisi akan bertemu pada Sabtu," kata ketua SPD nasional Norbert Walter-Borjans, Kamis (6/2).

SPD mengkritik keras terpilihnya Kemmerich. Mantan ketua SPD Sigmar Gabriel mengatakan situasi ini 'memalukan dan kesalahan' untuk Jerman kecuali ada pemilihan ulang di Thuringia.

Tokoh senior Bavarian Christian Social Union (CSU) Alexander Dobrindt mengatakan terpilihnya Kemmerich sebagai 'kesalahan yang buruk'. Kepada surat kabar Augsburger Allgemeine, ia menambahkan konsekuensi logisnya harus ada pemilihan baru di Thuringia.

Ketua CDU Annegret Kramp-Karrenbauer sudah menyerukan pemungutan suara ulang Thuringia. CDU dan semua partai besar lainnya sudah mengucilkan AfD karena pandangan rasialis yang dianut anggotanya. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement