REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH --- Reformasi Kerajaan Arab Saudi yang dipelopori Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman telah membuat kemajuan penting bagi perempuan Arab Saudi di berbagai bidang. Hal yang terbaru, Arab Saudi meluncurkan sayap militer perempuan pertama di Angkatan Darat negara itu pada pekan ini.
Seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (6/2), dibentuknya sayap militer perempuan di angkatan darat Arab Saudi juga menjadi sorotan Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Reema Bandar Al Saud. Melalui jejaring Twitter pribadinya, Reema menginformasikan tentang diresmikannya sayap militer perempuan Arab Saudi. "Sayap militer perempuan pertama di Angkatan Bersenjata Arab Saudi telah diresmikan," cuitnya.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Arab Saudi, Jenderal Fayyad Al Ruwaili bersama Direktur Jenderal Administrasi Umum Penerimaan dan Perekrutan Angkatan Bersenjata Arab Saudi, Jenderal Imad Al Aidan hadir dan melantik langsung sayap militer perempuan Arab Saudi.
Sayap militer perempuan merupakan bagian dari inisiatif Arab Saudi yang lebih besar untuk mengintegrasikan perempuan di seluruh negara ke dalam militer. Posisi seperti kopral, sersan, staf sersan di Angkatan Darat, Angkatan Udara, Pasukan Pertahanan Udara, Pasukan Rudal Strategis dan Angkatan Bersenjata Layanan Medis sekarang telah terbuka bagi perempuan Arab Saudi.
Pada tahun lalu, perempuan Arab Saudi dimasukkan dalam fungsi kontrol perbatasan yang sebelumnya didominasi laki-laki. Menurut laporan hingga 70 persen petugas kontrol paspor di bandara utama Arab Saudi dipegang petugas perempuan. Pada Oktober tahun lalu, Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan di Kerajaan Arab Saudi dapat bergabung di angkatan bersenjata ketika dimulai program reformasi ekonomi dan sosial yang luas.