REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAN -- Seorang peternak sapi Australia, Donald Graham dan istrinya, Bronwyn hanya bisa menatap lahan dan propertinya ludes terbakar. Properti milik Graham terletak di sebuah wilayah terpencil yang menghadap ke Snowy River National Park.
Sebelum kebakaran hutan melanda Australia, Graham telah menyadari bahwa suatu hari nanti akan terjadi kebakaran hutan yang menghanguskan semak-semak di sekeliling rumahnya. Oleh karena itu, Graham dan istrinya memasang dua bunker yang terbuat dari beton di sekitar properti mereka pada Desember 2018.
"Kami pikir itu hanya masalah waktu saja, bahwa pasti akan ada kebakaran. Jadi kami membuat dua bunker," ujar Graham.
Keputusan Graham untuk memasang bunker telah menyelamatkan nyawa dia dan istrinya. Namun dia harus kehilangan propertinya yang ludes terbakar.
Sekitar 12 kilometer dari properti milik keluarga Graham, kobaran api membakara semak-semak dari wilayah utara ke barat. Kobaran api itu sangat besar karena didorong oleh angin kencang.
"Itu sangat panas dan berasap, udara dipenuhi bara api, pohon-pohon semua terbakar," kata Graham.
Ketika kebakaran terjadi, Graham dan istrinya turun ke bunker. Mereka membawa benda-benda berharga, air minum, serta sandwich keju dan vegemite. Bunker tersebut dirancang untuk memuat enam orang dan tertanam di dalam tanah. Hanya pintu besi bunker saja yang terlihat dari atas.
Melalui sebuah lubang dari bunker, Graham dan istrinya menyaksikan rumah mereka dilalap kobaran api. Graham memperkirakan, dia dan istrinya berada di dalam bunker sekitar 15 hingga 20 menit. Setelah itu, mereka keluar dari bunker dan berusaha memadamkan api yang membakar gudang mereka selama berjam-jam.
Tepat sebelum fajar, Graham dan istrinya bergegas menuju truck pick-up mereka dan menyalakan AC. Sementara di luar, udara dipenuhi dengan asap tebal. Rumah mereka kini telah rata dengan tanah. Serpihan batu bata dan logam-logam yang bengkok tampak berserakan di sekitar rumah mereka yang hangus terbakar.
Kebakaran hutan melanda Australia sejak September lalu dan telah menghanguskan hampir 12 juta hektare lahan. Tragedi kebakaran juga menghancurkan lebih dari 2500 rumah dan menewaskan 33 orang. Kebakaran hutan kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade.
Sementara itu, seorang petani di wilayah Buchan, Jeff McCole tidak bisa berbuat apa-apa ketika kebakaran melanda lahan mereka pada 30 Desember. Buchan adalah wilayah komunitas pertanian kecil di Victoria timur. McCole menggambarkan bahwa kebakaran itu sangat besar sehingga sulit dipadamkan.
"Saya dan warga lainnya hanya bisa berdiri dan menyaksikan kebakaran itu," ujar McCole.