REPUBLIKA.CO.ID, MANADO— Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado menghentikan pencarian terhadap Subandio, salah seorang pegawai PLN yang meloncat ke laut saat terjadi kecelakaan kapal atau perahu sewa "Igel Star" yang terbakar bagian mesin, Jumat (31/1).
Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri N N Sinaga, di Manado, Kamis (6/2), mengatakan hingga hari ketujuh, pencarian terhadap korban Subandio belum ditemukan.
"Sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan perusahaan PLN bahwa pencarian dihentikan, dan di lanjutkan dengan pemantauan," katanya.
Dia mengatakan dalam pencarian terhadap korban, area pencarian dari titik lokasi kejadian sudah diperluas sampai 17 mil.
Selama pencarian tim SAR gabungan yankni Basarnas, Polair, Marinir dan BPBD juga sudah memberitahukan kepada nelayan apabila menemukan tanda- tanda korban agar melaporkan ke Basarnas yang berada di Malalayang.
"Hingga hari ketujuh tim SAR gabungan sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menemukan korban tetapi belum menemukan tanda-tanda korban," katanya.
Dia menambahkan semua pihak sudah berkumpul baik dari keluarga korban dan perusahaan, mengingat pencarian hari ketujuh belum menemukan korban.
Penutupan operasi SAR dilakukan dan dilanjutkan pemantauan, dan semua pihak sudah bersepakat untuk menutup operasi ini.
"Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat untuk pencarian korban pegawai Subadio sehingga pencarian berjalan lancar walau korban belum ditemukan," katanya.
Pada Jumat (31/1) kapal Igel Star yang bergerak dari Pelabuhan Manado ke Pulau Manado Tua, tepatnya di depan perairan Tanjung Alung Banua mengalami kebakaran mesin.
Kapal tersebut ditumpangi 20 orang dewasa, enam orang anak, dan empat orang ABK.
Seorang korban pria, Subandio mengalami panik saat kejadian dan melompat ke laut, diduga korban tidak bisa berenang.