Jumat 07 Feb 2020 06:43 WIB

Ilmuwan China Desak Patenkan Obat Penangkal Virus Asal AS

Para ilmuan China mengajukan permohonan patenkan obat Corona buatan perusahaan AS

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Christiyaningsih
Para ilmuan China mengajukan permohonan patenkan obat Corona buatan perusahaan AS. (ilustrasi)
Foto: gizmodo.com
Para ilmuan China mengajukan permohonan patenkan obat Corona buatan perusahaan AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Para ilmuan China telah mengajukan permohonan untuk mematenkan obat yang dibuat oleh perusahaan Amerika Serikat (AS), Gilead Sciences untuk mengobati virus Corona. Namun demikian, hal tersebut dinilai akan mempertaruhkan kepentingan nasional China mengingat perang dagangnya dengan AS.

"Gilead tidak memiliki pengaruh terhadap paten untuk para peneliti Tiongkok," kata juru bicara perusahaan Ryan McKeel seperti dilansir AP, Jumat (7/2).

Baca Juga

Dia menegaskan pengajuan sebenarnya telah dilakukan lebih dari tiga tahun silam. Namun demikian, aplikasi paten tertunda.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Wuhan Institute of Virology yang dikelola pemerintah. Pada pekan ini pihaknya telah mengajukan permohonan paten bersama laboratorium militer. Akan tetapi, hambatan kekayaan intelektual itu juga ditambah dengan alasan perlindungan kepentingan nasional. Dengan memberikan hak paten pada pemerintah China, negosiasi untuk membayar obat akan terjadi.

Gilead, yang berkantor pusat di Foster City Kalifornia, memaparkan pihaknya memang telah mengajukan permohonan paten pada 2016 lalu untuk penggunaan remdesivir terhadap virus Corona meski sedang menunggu keputusan. Hingga puncaknya, Coronavirus yang termasuk coronavirus novel, atau 2019-nCoV, menjadi wabah di Wuhan.

Berdasarkan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia, China nyatanya memiliki hak untuk menyatakan keadaan darurat dan memaksa perusahaan untuk melisensikan paten untuk melindungi masyarakat. Meskipun, masih diharuskan untuk membayar biaya lisensi yang dianggap sebagai nilai pasar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement