Jumat 07 Feb 2020 08:20 WIB

Pelosi Doakan Donald Trump Usai Lolos dari Pemakzulan

Donald Trump mengaku tidak senang dengan doa yang diutarakan Pelosi.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua House of Representative Nancy Pelosi merobek kopi pidato Trump, Rabu (5/2). Aksi Pelosi dilakukan usai Trump seakan enggan membalas jabat tangan Pelosi di Capitol Hill, Washington.
Foto: J Scott Applewhite/AP Photo
Ketua House of Representative Nancy Pelosi merobek kopi pidato Trump, Rabu (5/2). Aksi Pelosi dilakukan usai Trump seakan enggan membalas jabat tangan Pelosi di Capitol Hill, Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat (House of Representative), Nancy Pelosi, mengaku mendoakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah dia lolos dari pemakzulan. Senat AS telah membebaskan Kepala negara ke-45 itu dari dakwaan pemakzulan. 

Seperti dikutip laman Reuters, Kamis (7/2) Pelosi menilai Trump telah keluar dari aturan-aturan yang ada dalam pemerintahan AS. Dia mengatakan, Trump telah melenceng dalam hal konstitusi dan nilai-nilai negara. 

Baca Juga

Doa tersebut diutarakan Pelosi setelah Donald Trump mengaku tidak senang mendapatkan doa dari seseorang atas dasar formalitas. Padahal sebenarnya, individu tersebut tidak menghantarkan doa apapun kepada yang mahakuasa. 

Seperti diketahui, Trump lolos dari kedua dakwaan dalam sidang pemakzulan terhadapnya, Rabu (5/2) waktu setempat. dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan maupun merintangi Kongres. 

Dalam pemungutan suara dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, tercatat 52 suara menolak dakwaan, sementara 48 suara menerima. Sementara, voting pada dakwaan menghalangi Kongres tercatat 53 suara menolak yang berbanding 47 suara menerimanya. 

Pelosi merupakan salah satu sosok yang mempelopori pemakzulan Trump selama hampir dua bulan terakhir dengan dua tuduhan tersebut. Dalam sebuah kesempatan, keduanya terlibat sebuah peristiwa menarik.

Trump terlihat enggan menjabat tangan Pelosi saat akan melakukan pidato kenegaraan pada Selasa (4/2) malam waktu AS. Hal tersebut lantas dibalas Pelosi dengan merobek salinan pidato Trump usai dia membawakan pidato terebut.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement