REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool berpeluang mencetak rekor pertahanan terbaik di Liga Premier. Saat ini, mereka hanya kebobolan 15 gol dari 25 laga dengan 11 clean sheet.
Kebobolan lebih dari satu gol dialami Liverpool saat melumat Everton 5-2 awal Desember lalu. Selain menonjol dalam hal clean sheet dan minim kebobolan, Liverpool juga hebat dalam membangun serangan.
Hal itu terbukti dengan tiga pemain top dengan sentuhan terbanyak di musim ini diisi oleh penggawa Liverpool. Mereka adalah Trent Alexander-Arnold (2548), Virgil van Dijk (2323) dan Andy Robertson (2278).
Satu-satunya pemain yang mendekati trio Liverpool adalah Ricardo Pereira (2231) dari Leicester City, sementara Cesar Azpilicueta (2077) adalah satu-satunya pemain lain dengan lebih dari 2000 sentuhan sejauh musim ini.
Hal mendasar yang membuat Liverpool kuat dalam membangun dari belakang adalah dengan menggunakan Alisson dan membelah dua bek tengah, Alexander-Arnold dan Robertson.
Mereka mampu menyolorkan bola jauh ke depan dan biasanya Jordan Henderson atau Fabinho juga membantu mendistribusikan bola dan kuat saat menahannya.
Banyak lawan puas untuk mempertahankan posisi mereka dan membiarkan pemain bertahanan Liverpool memainkan bola di belakang dan hanya memecah formasi mereka untuk menekan setelah Liverpool maju ke titik tertentu di atas lapangan.
Alhasil, sangat penting bagi para pemain belakang Liverpool untuk memiliki kemampuan memainkan berbagai operan di area pertahanan maupun di area lawan.
Sementara empat bek Liverpool (dan kiper) adalah ahli dalam menghentikan lawan dari mencetak gol, peran vital mereka dalam memajukan Liverpool di atas lapangan tidak boleh diabaikan.