Sabtu 08 Feb 2020 01:17 WIB

Satgas Pangan Garut Telusuri Harga Kenaikan Bahan Pokok

Satgas Pangan Kabupaten Garut menerjunkan tim telusuri penyebab harga pangan naik

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Satgas Pangan Kabupaten Garut menerjunkan tim telusuri penyebab harga pangan naik. Ilustrasi.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Satgas Pangan Kabupaten Garut menerjunkan tim telusuri penyebab harga pangan naik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Garut, Jawa Barat menerjunkan tim untuk mengawasi dan menelusuri penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran. Kepala Polres Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansah menuturkan Satgas Pangan melibatkan berbagai unsur dan pemangku kepentingan lainnya seperti Polres Garut, TNI dan pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Kami telah memerintahkan Kasatreskrim sebagai Ketua Satgas Pangan untuk melakukan analisis, penyelidikan terkait harga kebutuhan pokok," kata kepada wartawan di Garut, Jumat (7/2).

Baca Juga

Tim Satgas Pangan akan mencari tahu jenis produk kebutuhan pokok apa saja yang harganya naik maupun kelangkaan di pasaran untuk selanjutnya dicarikan solusinya. "Berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna mencari tahu sekaligus mencari solusi terkait gejolak harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Garut," katanya.

Selain Polres Garut, jajaran Komando Distrik Militer 0611 Garut yang terlibat dalam Satgas Pangan Garut juga melakukan pengawasan dan penyelidikan serupa. Tingginya harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran meliputi beberapa jenis sayuran maupun komoditas cabai dan bawang putih.

Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Inf Erwin Agung mengatakan jajarannya telah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan lain untuk meninjau langsung kondisi harga dan ketersediaan barang pangan di pasar tradisional. "Kami akan mencari tahu terkait tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok," kata Erwin.

Sebelumnya, distributor sayuran di Pasar Induk Ciawitali, Oping, mengatakan jenis pangan yang saat ini harganya bertahan naik yaitu cabai dari kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 80 ribu per kilogram. Selain cabai, bawang putih impor terjadi kenaikan dari semula Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram. "Yang naik cabai dan bawang putih, walaupun naik pembelinya masih banyak," kata Oping.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement