REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengaku heran daerahnya bisa masuk dalam lima provinsi dengan tingkat kerawanan tertinggi versi Polri untuk Pilkada 2020. Pasalnya selama ini pelaksanaan pesta demokrasi selalu berjalan baik.
"Saya tidak melihat apa maksudnya (tingkat kerawanan ini). Justru Pilkada serentak di Indonesia itu awalnya dimulai di Sumbar pada 2010, baru di daerah lain. Dan setahu saya nggak pernah ada masalah," katanya di Padang, Jumat.
Ia mengatakan itu terkait data Divisi Humas Polri tentang pemetaan tingkat kerawanan tertinggi jelang Pilkada 2020 dan memasukkan Sumbar pada posisi lima teratas.
Irwan mengatakan sebagai gubernur dua periode ia melewati dua kali proses Pilkada yaitu 2010 dan 2015. Ia mengikuti proses dua kali pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif juga Pilkada untuk kabupaten/kota.