Jumat 07 Feb 2020 23:11 WIB

Kadinkes Pastikan tidak Ada Kasus Corona di Cilegon

Isu tenaga kerja China terpapar virus corona meresahkan warga Cilegon.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Kadinkes Pastikan tidak Ada Kasus Corona di Cilegon. Ilustrasi virus corona.
Foto: medicmagic.net
Kadinkes Pastikan tidak Ada Kasus Corona di Cilegon. Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Pemerintah Kota Cilegon memastikan tidak ada warganya atau Tenaga Kerja Asing (TKA) yang terpapar virus corona di wilayahnya. Beredarnya isu tentang adanya tenaga kerja asal China yang terpapar virus ini disebut membuat masyarakat resah.

Kepala Dinas Kesehatan Cilegon, Arriadna menyebut isu 28 TKA yang bermukim di Kelurahan Sukmajaya, Kota Cilegon tidak benar. Hal ini karena setiap orang yang masuk ke daerahnya, pasti telah melalui proses screening dan masa isolasi.

Baca Juga

"Terkait berita TKA di Sukmajaya yang meresahkan masyarakat, mereka sebenarnya tenaga kerja di PT Wilmar yang ada di Kabupaten Serang, hanya memang tinggal di perumahan di Cilegon. Kenyataannya jumlah karyawannya ada 28 orang dan 24 orang itu stay di Cilegon, tidak pernah kemana-mana. Kedatangan terakhir ada satu orang pada 6 Desember, tapi kalau dihitung juga sudah melewati masa isolasi 14 hari," kata Arriadna, Jumat (7/2).

Sementara empat orang lainnya dari rombongan TKA tersebut, saat ini masih berada di China karena pulang ke negaranya sejak hari raya Imlek. "Dari 28 orang itu, ada empat orang yang pulang saat Imlek dan belum kembali sama sekali sampai sekarang dari China," ujarnya.

Menurutnya, sejak isu mewabahnya virus corona pengawasan terhadap kesehatan warga asing semakin diperketat oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan. Baik KKP Pelabuhan Merak maupun KKP Bandara Soskarno-Hatta sudah memberlakukan aturan masuk warga asing yang ketat bahkan sebelum isu corona ini terjadi.

"Kalau melihat peraturan protap sebenarnya, sebenarnya siapa pun yang masuk Cilegon sudah masuk screening dari KKP Bandara. Jadi kalau memang terindikasi sakit, pasti sudah dirujuk dan tidk diberi izin masuk ke Cilegon. Jadi seharusnya yang datang ke sini itu sudah sehat," katanya.

Sebagai upaya pencegahan, Pemkot Cilegon disebutnya sudah berkoordinasi dengan setiap pemangku kepentingan baik aparat keamanan, perusahaan maupun masyarakat untuk menghindari masuknya virus ini. "Tanggal 5 kemarin pemkot sudah melakukan rakor lintas sektor untuk menghadapi virus corona ini. Tujuannya sebagai mitigasi bencana karena di Cilegon ini TKA ada sekitar 1.000 dan yang dari China sekitar 200 orang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement