Jumat 07 Feb 2020 23:43 WIB

In Picture: Lintas Ekbis: Mentan Masih Ada 84 Ribu Ton Stok Bawang Putih

.

Red: Yogi Ardhi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjawab pertanyaan wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/2/2020). (FOTO : Antara/Abriawan Abhe)

Aktivitas warga saat menukarkan uang di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (7/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)

Pekerja membersihkan singkong sebelum direbus saat memproduksi peuyeum di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (7/2/2020). (FOTO : RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO)

Seorang karyawan menunjukan aplikasi Migranshop di hpnya di desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (7/2/2020). (FOTO : ANTARA FOTO)

Foto aerial perumahan subsidi di Kelurahan Pesurungan, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (7/2). KemenPUpera bekerjasama dengan BTN sebagai penyalur KPR Subsidi mengalokasikan anggaran untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2020 sebesar Rp11 triliun untuk memfasilitasi 102.500 unit rumah. (FOTO : Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan perhitungan Kementerian Pertanian (Kementan), masih ada 84 ribu ton stok bawang putih. Ia mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan tersendatnya impor bawang putih dari China akibat wabah corona.

Syahrul mengatakan, selain masih ada stok, juga pada pertengahan Februari 2020 produksi bawang putih lokal sudah siap panen khususnya di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Menurut dia, melonjaknya harga bawang putih di pasaran hanya terjadi di beberapa daerah saja, juga dipicu oleh asumsi-asumsi di lapangan terkait merebanyaknya virus corona di China.

Pengadaan bawang putih lokal, lanjut dia, bukan tidak bisa lebih dikembangkan di Indonesia. Namun iklim yang cocok dengan tanaman itu hanya di daerah subtropis yang suhunya dingin seperti di China. Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya

sumber : Republika, Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement