REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pegadaian Syariah menyalurkan ambulans kepada Gerak Bareng. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat Gerak Bareng, Jl. Jl. KPBD Dalam No.33, RT.09/RW.01, Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Rabu (5/2).
Acara itu dihadiri pengurus Pegadaian Syariah Pusat, yakni Slamet Hartono dan Tri Antoro. Mereka ditemani Kepala Cabang Pegadaian Botanical Junction, Markum; serta Marketing Pegadaian Cabang Daan Mogot, Dimas dan Nova. Mereka diterima oleh Ketua Yayasan Gerak Bareng, Rinzki Yansah.
Pada kesempatan tersebut, Rizki Yansah menceritakan tentang program Gerak Bareng berupa program Layanan Ambulance maupun Respons Tanggap Bencana. Saat ini, Gerak Bareng telah memiliki jaringan program dan relawan yang tersebar di 27 kota di Indonesia.
“Seluruh dana yang yang terhimpun baik berupa Infak dan Sedekah serta dana sosial lainnya di salurkan ke lima Program Gerak Bareng yaitu Program Kesehatan, Program Dakwah, Program Ekonomi, Program Pendidikan dan Program Sosial Kemanusiaan yang berlokasi di seluruh Indonesia,” kata Rizki dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Tri Antoro menyampaikan tentang perkembangan Pegadaian Syariah. Saat ini pertumbuhan Pegadaian Syariah mencapai angka 25 persen dibandingkan dengan pegadaian konvensional. “Kami berharap terjadi sinergi dalam hal setiap kegiatan sosial Gerak Bareng dan diinfokan ke Pegadaian Syariah. Sehingga, mobil ambulans bisa standby di berbagai kegiatan sosial yang diadakan oleh Gerak Bareng maupun Pegadaian Syariah,” ujarnya.
Selain untuk sinergi kegiatan sosial, juga dilakukan co-branding bersama antara dua lembaga. “Sehingga Pegadaian Syariah dan Gerak bareng bisa bersinergi lagi dengan program program sosial lainnya,” tuturnya.
Program Kesehatan berupa Layanan Ambulance Gratis yang disponsori oleh Pegadaian Syariah melalui Dana Kesejahteraan Umat (DKU) itu mencapai total nominal Rp 110 juta. Pembayaran dilakukan melalui dua termin. Termin pertama Rp 90 juta dan termin kedua Rp 20 juta. Pada Rabu (5/2), dilakukan secara simbolik serah terima bantuan ambulance gratis.
Rizki Yansah menjelaskan, mobil ambulance gratis beroperasi sejak 4 Januari 2020. Ambulance tersebut telah melakukan evakuasi pasien sebanyak lima orang dari berbagai lokasi Jabodetabek serta Pandeglang, Banten.
Awal mula banjir bandang di Jabodetabek dan sekitarnya membuat kebutuhan masyarakat akan evakuasi pasien semakin tinggi. “Selain itu, layanan ambulance ini juga membantu dalam evakuasi jenazah untuk masyarakat,” kata Rizki.