REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan obat-obatan untuk melayani kesehatan korban banjir di Ranah Batahan.
"Puskesmas siaga karena penyakit baru muncul ketika pascabanjir," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Novri Aswandi di Simpang Empat, Sabtu (8/2).
Penyakit yang rentan menyerang warga, antara lain diare, batuk, pilek, ISPA, dan penyakit kulit. "Kita siaga dan obat-obatan siaga. Jika ada warga yang terdampak, langsung dievakuasi dan diobati," ujarnya.
Dia menjelaskan penyebaran penyakit pascabencana terjadi akibat daya tahan tubuh masyarakat menurun. Selain itu, karena pasokan air bersih kurang, lingkungan tidak bersih, dan sanitasi tidak ada sehingga penularan penyakit cepat terjadi.
"Kami mengajak warga tetap menjaga kesehatan dan bersihkan rumah dan lingkungan sekitar agar tidak mudah terserang penyakit," katanya.
Banjir yang melanda Kecamatan Ranah Batahan akibat meluapnya sejumlah sungai di daerah itu, setelah terjadi hujan lebat sejak Jumat (7/2) malam. Ketinggian air yang merendam rumah warga sekitar 55-70 sentimeter.
Banjir terjadi akibat luapan air dari tiga aliran sungai, Sabtu dini hari, yakni Sungai Batang Taming merendam sekitar 150 rumah warga, Sungai Batang Batahan merendam 20 rumah, dan Sungai Batang Laping, Jorong Sukorejo, Kampung Dalam, dan Sawahan merendam 35 rumah.
Banjir itu juga mengakibatkan tiga SDN di daerah itu diliburkan dari kegiatan belajar mengajar siswanya. Sebanyak tiga sekolah itu, adalah SDN 06, SDN 12 Taming Tonga, dan SDN 13 Sukarejo. Selain menggenangi jalan masuk sekolah, air juga masuk ruang kelas di sekolah-sekolah tersebut.