Sabtu 08 Feb 2020 18:16 WIB

Guru Besar UI Ini Khawatir Islam Nusantara Jawasentris

Ini dinilainya juga warisan kolonial ketika Jawa dan luar Jawa dipertentangkan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Guru Besar UI Susanto Zuhdi
Foto: ui.ac.id
Guru Besar UI Susanto Zuhdi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Susanto Zuhdi menilai ada kekhawatiran tentang konsep Islam Nusantara yang digaungkan Nahdlatul Ulama (NU) dapat menjadi dikotomi antara umat Islam di Jawa dan luar Jawa. Hal ini disampaikan Susanto saat mengisi Simposium Nasional Islam Nusantara: Islam Nusantara dan Tantangan Global yang diselenggarakan Fakultas Islam Nusantara, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di Gedung PBNU pada Sabtu (8/2).

"Kekhawatiran bahwa Islam Nusantara itu masih berspektif Jawasentris, itu saya duga atau dianggap mengkhawatirkan lalu Islam menjadi dikotomi. Ini yang saya khawatirkan. Sebab ini juga warisan kolonial ketika Jawa dan luar Jawa dipertentangkan. Mudah-mudahan saya keliru, tapi saya melihat ini sebagai sebuah kekhawatiran," kata Susanto.

Baca Juga

Susanto melihat pihak-pihak yang kontra dengan konsep Islam Nusantara kebanyakan berasal dari luar Jawa. Di lain sisi menurutnya basis kekuatan NU berada di Jawa. Susanto juga mengkhawatirkan bila konsep Islam Nusantara terdapat perspektif yang mendikotomi umat Islam di Jawa dan luar Jawa maka hal tersebut juga akan bertolak belakang dengan tujuan negara.

"Jangan sampai Islam Nusantara masuk hanya perspektif Jawasentris. Saya baca yang kontra itu dari luar Jawa padahal itu juga Nusantara. Kalau begitu ada kekhawatiran kontradiksi dengan Nawacita karena kita ingin membangun negara dari wilayah-wilayah di luar Jawa, jadi seberapa jauh Islam Nusantara menjangkau kekhawatiran akan adanya dikotomi Jawa dan luar Jawa," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Susanto menjelaskan tentang kenusantaraan dalam perspektif sejarah maritim. Ia mengatakan kata Nusantara sejatinya merupakan perspektif Jawasentris. Ini dapat dipelajari dari sejarah tentang Kertanegara yang mengirim ekspedisi Pamalayu untuk mencegah ancaman dari arah Utara.

Selain dari itu juga sejarah tentang Sumpah Palapa dimana Gajah Mada bersumpah untuk menyatukan wilayah-wilayah dalam satu kekuasaan. Karenanya menurut Susanto kata Nusantara bukan saja berkuasa di darat namun juga menguasai bahari. Sebab itu pula konsep Islam Nusantara semestinya juga berbicara tentang penegakan keadilan dan kedaulatan maritim. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement