Sabtu 08 Feb 2020 23:46 WIB

Prawira Akhirnya Raih Kemenangan Kedua di IBL Pertamax

Prawira menundukkan Pacific Caesar Surabaya 78-70 di IBL Pertamax 2020.

Red: Israr Itah
Pemain Prawira Bandung William Tinsley yang mencoba mencetak poin saat menghadapi Bima Perkasa Jogja pada Seri IV IBL di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (8/2).
Foto: DK IBL
Pemain Prawira Bandung William Tinsley yang mencoba mencetak poin saat menghadapi Bima Perkasa Jogja pada Seri IV IBL di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Prawira Bandung akhirnya meraih kemenangan kedua mereka dalam IBL Pertamax 2020 setelah sempat menelan enam kekalahan beruntun. Prawira menundukkan Pacific Caesar Surabaya 78-70 pada hari terakhir Seri IVL IBL di GOR Among Rogo Yogyakarta, Sabtu (8/2).

Hasil ini tak membuat Prawira beranjak jauh. Prawira berada di dua terbawah dengan nilai 11, hanya unggul satu angka dari Amartha Hangtuah di dasar klasemen. Sementara Pacific di peringkat enam dengan nilai 12, hasil empat kemenangan dan empat kekalahan.

Baca Juga

Rebound menjadi salah satu kunci  kemenangan Prawira. Skuat asuhan Giedrius Zibenas mencatatkan 53 rebound, 20 kali lebih banyak dari lawannya.

“Kami bagus dalam rebound malam ini. William Tinsley mencatat big double-double penting, 17 angka dan 18 rebound. Para pemain lain juga menjalankan tugasnya dengan baik,” kata Ghibbi, sapaan Zibenas.

Ia menilai Prawira layak menang. Ghibbi mentakan pemainnya sudah membenci kekalahan. "Mereka sangat ingin menang. Kami belum mau bicara soal play-off. Prawira selalu fokus pada gim demi gim,” kata dia.

Prawira berhasil meredam tembakan tiga angka Jacobo. Menurut Ghibbi, salah satu strateginya memaksa Jacobo untuk melakukan drive.

"Selama ini dia lebih bagus dalam tembakan tiga angka dibandingkan tusukan, tetapi Jacobo memang pemain bagus,” ujarnya.

Ia berharap para pemain Prawira bisa menggunakan kemenangan ini dengan bijaksana. Menang, kata dia, bukan berarti mereka sudah bagus.

Pelatih Pacific David Singleton mengakui timnya kalah dalam rebound. Menurutnya, laga kontra Prawira pertandingan berat. Terlalu banyak energi yang habis di laga ini.

Pertandingan berjalan panas yang berujung technical foul untuk pemain Pacific Taylor Statham di tengah laga. Alhasil, Pacific hanya bergantung pada dua impor, Jacobo dan Anton Waters. Jacobo kemudian juga harus keluar karena pelanggaran kelima saat laga hendak berakhir.

David menilai soal technical foul juga termasuk bagian strategi permainan lawan.  “Pertandingan ini akan jadi pelajaran buat kami untuk gim-gim berikutnya,” tuturnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement