REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur telah resmi mendaftar sebagai calon ketua umum partai berlambang matahari itu. Guna meraup dukungan, Asman mengaku punya strategi rahasia.
"Itu adalah rahasia saya dengan DPD, karena saya sudah melakukan komunikasi langsung dengan mereka," kata Asman saat penyerahan berkas pencalonan di kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu (8/2).
Suara DPD adalah salah satu kunci untuk memenangkan kursi ketua umum PAN. Sebab, terdapat 514 DPD PAN yang masing-masingnya punya satu hak suara. Asnur pun harus memperebutkan suara itu dengan tiga calon lain yang bakal segera mendaftar.
Asman mengatakan, pembicaraan rahasianya dengan DPD itu tak akan diungkap ke publik sebelum proses pemilihan tuntas. "Ini masih proses. Saya fokus dulu ke pencalonan," ucapnya.
Terkait dukungan kepada Pemerintah Joko Widodo, Asman mengatakan baru akan mengumumkannya jika memang berhasil menduduki kursi nomor wahid PAN.
"Nanti tunggu saatnya," kata Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) di Kabinet Kerja Jokowi itu.
Meski demikian, lanjut dia, penetuan dukungan itu tetap harus melewati sejumlah mekanisme internal partai. Mulai dari rapat pleno, rapat partai, hingga keharusan mengacu pada petunjuk dan pedoman orientasi partai.
Asman merupakan nama pertama yang menyerahkan formulir pendaftaran sebagai calon ketua umum PAN. Terdapat tiga nama lain yang bakal menyusul, yakni Zulkifli Hasan, Drajat Wibowo, dan Mulfachri Harahap.
Diketahui, ada 590 pemilik suara yang akan memilih ketua umum. Terdiri dari 34 DPW yang memiliki dua hak suara dan 514 DPD yang masing-masing memiliki satu hak suara. Ditambah tiga suara dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum PAN.
Sedangkan sisanya merupakan suara dari sejumlah organisasi sayap partai berlambang matahari itu. Penentuan ketua umum PAN akan berlangsung dalam Kongres Ke-5 PAN yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10-12 Februari 2020.