Ahad 09 Feb 2020 07:43 WIB

Jabar Andalkan Pasokan Lokal Atasi Minimnya Bawang Putih

Harga bawang putih di Jabar naik mencapai Rp 43 ribu per kologram.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolanda
Pedagang memilih bawang putih saat operasi pasar di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (10/5). Pemprov Jabar andalkan bawang putih lokal untuk atasi kelangkaan bawang impor.
Foto: Abdan Syakura
Pedagang memilih bawang putih saat operasi pasar di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (10/5). Pemprov Jabar andalkan bawang putih lokal untuk atasi kelangkaan bawang impor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat akan mencari pasokan bawang putih dari sentra produksi lokal pascapembatasan impor bawang putih buntut merebaknya virus corona. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar, Eem Sujaemah, mengatakan harga bawang putih saat ini mulai merangkak naik akibat kebijakan pembatasan impor tersebut.

“Pantauan kami di Jawa Barat sampai pekan ini harga bawang putih tertinggi sudah mencapai Rp 43 ribu per kilogram. Dari Desember sampai awal Januari itu masih di Rp 32 per kilogram,” ujar Eem, akhir pekan ini.

Baca Juga

Dinasnya mencatat, untuk memenuhi kebutuhan lokal, pasokan dari sejumlah sentra bawang putih diupayakan tetap mengalir. Tiga daerah tersebut antara lain Indramayu, Garut dan Tasikmalaya. Menurutnya meski 90 persen pasokan bawang putih berasal dari China, tiga daerah penghasil bawang putih lokal diharapkan bisa mengisi kebutuhan lokal sementara.

Mskipun merupakan bahan pokok penting, ketiadaaan bawang putih tidak akan terlalu berpengaruh pada kebutuhan rumah tangga. Namun Indag Jabar juga memastikan tetap mencari solusi dengan Tim Pengendali inflasi Daerah karena Bulog tidak bisa menyediakan komoditas ini untuk stok pasar. 

“Satu-satunya impor pangan dari China ke Jawa Barat cuma bawang putih,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement