REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Korban meninggal akibat peristiwa penembakan di Thailand pada Sabtu (8/2) bertambah. Menteri Kesehatan Thailand menyebutkan jumlah korban tewas menjadi 21 orang.
Peristiwa itu bermula sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Seorang tentara menembakkan senjata di sebuah rumah sebelum berpindah ke kamp militer. Kemudian, ia menembakkan senjata di sebuah mal di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand. Belum diketahui motif penembakan yang dilakukan secara membabi buta tersebut.
Baku tembak tak dapat dihindarkan pada Ahad (9/2) dini hari saat pasukan keamanan mendoba menghentikan tindakan tentara tersebut. Akibat peristiwa itu, satu pasukan keamanan tewas dan dua lainnya terluka.
"Kami melakukan yang terbaik, semua langkah diambil dengan tindakan pencegahan, kami meminimalisasi kerusakan," kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul.
Tentara itu diketahui bernama Jakrapanth Thomma (32 tahun). Sebelumnya pada hari yang sama, ia menulis di laman Facebook-nya, "Kematian tidak bisa dihindari untuk semua orang". Dia juga mengunggah foto yang tampaknya merupakan foto tangannya memegang senjata.