Ahad 09 Feb 2020 10:29 WIB

Penembakan Thailand, Ada Dokter Ditembak Saat Bantu Korban

Sekitar 20 jasad korban penembakan di mal Thailand sudah dievakuasi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Peristiwa penembakan yang terjadi di sebuah mal di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand, Ahad (9/2).
Foto: AP/Sakchai Lalitkanjanakul
Peristiwa penembakan yang terjadi di sebuah mal di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand, Ahad (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Suara tembakan di mal Terminal 21 Korat, Thailand masih terdengar hingga Ahad (9/2) sekitar pukul 03.00 pagi dini hari. Ambulans tampak mendekat ke lokasi kejadian, dan para wartawan diminta untuk menjauh dari lokasi.

Sebelum Sabtu tengah malam, polisi mengumumkan bahwa mereka telah mengamankan bagian atas mal. Namun pelaku penembakan masih bersembunyi di mal tersebut.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan, seorang dokter yang sedang membantu korban yang terluka telah ditembak. Sementara, seorang perwira polisi juga tewas sehingga menambah jumlah korban menjadi 21.

Menurut Anutin seluruh jenazah yang ada di mal tersebut sudah dievakuasi. Namun diperkirakan jumlah korban cedera maupun meninggal dunia masih bisa bertambah.

Seorang komandan polisi senior, Poonsap Prasertzak mengatakan, hingga Ahad dini hari masih ada pengunjung yang terjebak di baseman mal. Polisi masih berkomunikasi dengan beberapa pengunjung mal yang terjebak tersebut.

"Kami khawatir dengan mereka yang masih terjebak di dalam. Beberapa masih belum bisa keluar. Kami meminta mereka untuk tetap tenang, diam, dan menundukkan kepala," ujar Poonsap.

photo
Peristiwa penembakan yang terjadi di sebuah mal di Nakhon Ratchasima, timur laut Thailand, Ahad (9/2).

Kekerasan dengan menggunakan senjata tidak pernah terjadi di Thailand. Banyak orang Thailand memiliki senjata karena dapat diperoleh secara legal. Namun penembakan massal di negara tersebut sangat jarang terjadi.

Insiden di Korat terjadi sekitar satu bulan setelah penembakan mal di kota Lopburi, Thailand tengah. Ketika itu, seorang pris bersenjata yang mengenakan topeng melakukan penembakan yang menewaskan tiga orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Penembakan juga melukai empat orang lainnya.

Pelaku melepaskan tembakan saat dia sedang merampok sebuah toko perhiasan. Dia ditangkap dua minggu setelah penembakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement