REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia dan Australia akan meningkatkan kerja sama bidang transportasi udara. Hal ini untuk mendukung sektor pariwisata, perdagangan dan perindustrian pada Ahad (9/2).
"Saya mendampingi Presiden untuk bertemu dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam rangka memperkuat kerja sama kedua negara, salah satunya di bidang transportasi udara," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (9/2).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan beberapa usulan kerja sama di sektor transportasi. Kerja sama itu antara antara lain pembahasan lebih lanjut mengenai liberalisasi akses dan kapasitas penerbangan yang akan membuka seluruh kota di Australia dan Indonesia.
Selain itu, dalam rangka mempromosikan keamanan transportasi dan guna mendukung program tujuan wisata, Indonesia meminta Australia dapat mengubah tingkatan travel advice ke Indonesia dari tingkatan kuning (waspada risiko keamanan) menjadi hijau (tidak ada risiko keamanan khusus). Indonesia, lanjut Budi, juga menginisiasi memperkuat kerja sama peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia khususnya pendidikan.
Pelatihan kejuruan ini ditujukan bagi para dosen/instruktur dan mahasiswa di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan di bidang transportasi, serta pelatihan teknologi digitalisasi untuk sektor maritim.
"Indonesia juga ingin menekankan kembali keinginan untuk menempatkan Atase Perhubungan di Canberra, Australia," kata Budi.