REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militer Amerika Serikat (AS) mendapatkan serangan di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur, Sabtu (8/2) malam. Peristiwa ini membunuh dua tentara AS dan enam lainnya luka-luka.
Serangan tersebut terjadi ketika seorang yang mengenakan seragam militer Afghanistan melepaskan tembakan. Setelah melakukan aksinya tersebut, pria bersenjata itu pun dapat dilumpuhkan dan terbunuh.
"Seorang individu dengan seragam Afghanistan melepaskan tembakan ke pasukan gabungan AS dan Afghanistan dengan senapan mesin. Kami masih mengumpulkan informasi dan penyebab atau motif di balik serangan itu tidak diketahui saat ini," ujar pernyataan militer AS.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan, penembak itu adalah seorang prajurit Afghanistan yang telah berdebat dengan pasukan AS sebelum melepaskan tembakan. Telah dikonfirmasi, pria tersebut bukan penyusup Taliban.
Militer AS mengatakan, personel militer AS dan Afganistan ditembakan ketika melakukan operasi di provinsi Nangarhar. Anggota dewan provinsi dari distrik Sherzad provinsi Nangarhar Omer menyatakan, seorang tentara Afghanistan juga terluka.
Telah terjadi banyak serangan oleh tentara nasional Afghanistan pada mitra sekutu selama 18 tahun perang yang berkepanjangan di negara tersebut. Baru awal 2020 saja, sudah enam anggota layanan AS telah terbunuh di Afghanistan, termasuk korban pada Sabtu. Tahun lalu, 22 personel layanan AS tewas dalam pertempuran di sana.