Senin 10 Feb 2020 06:23 WIB

Australia Mulai Jadikan Indonesia Mitra Dagang Utama

Merebaknya corona membuat Australia perlu mencari diversifikasi pasar di luar China.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
 Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, pada Ahad (9/2). Dalam kunjungan ini, Presiden Joko Widodo akan disambut dengan upacara penyambutan kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley beserta istri di Government House, Canberra.
Foto: Tracey Nearmy/Pool via AP
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, pada Ahad (9/2). Dalam kunjungan ini, Presiden Joko Widodo akan disambut dengan upacara penyambutan kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley beserta istri di Government House, Canberra.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia mulai melirik Indonesia sebagai mitra dagang utama, bersama India dan Jepang. Upaya untuk mengikat lagi kemitraan ekonomi antara Indonesia-Australia dilakukan dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke ibu kota Australia, Canberra, sejak Ahad (9/2).

Pemerintah Australia menyadari mereka harus memperluas pasar dan melakukan diversifikasi sektor ekonomi, terutama setelah merebaknya virus corona (2019-nCoV) dari China sejak akhir 2019 lalu. Wabah penyakit yang menyebar ke berbagai negara membuat Australia mengkaji kembali hubungan dagang mereka dengan China dan menjajal untuk meningkatkan kemitraan dagang dengan pasar nontradisional, termasuk Indonesia.

Baca Juga

Perlu diketahui, meski Indonesia-Australia merupakan negara tetangga, namun Indonesia selama ini belum menjadi mitra dagang utama negeri kangguru tersebut. Indonesia masih duduk di urutan ke-13 dalam perdagangan internasional Australia.

Dikutip dari The Australian, Perdana Menteri Scott Morrison menyebutkan Indonesia memiliki peran penting bagi Australia untuk memperluas cakupan perdagangan dan strategi ekonomi negaranya. Indonesia dianggap cocok dijadikan mitra untuk menekan ketergantungan terhadap China, menyusul wabah corona.

Australia merupakan negara yang terpapar virus corona. Tercatat, ada 15 pasien terkonfirmasi terjangkit virus corona. Perekonomian Australia juga ikut terpukul dengan adanya virus ini.

Pemerintah mencatat, jumlah pengunjung pusat perbelanjaan anjlok sampai 50 persen selama dua pekan terakhir. Ini terjadi terutama sejak wabah corona menyebar cepat.

"Ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat dalam satu dekade ke depan. Kita sudah menjalin kerja sama di regional, bersama dengan Indonesia, India, dan Jepang. Mereka adalah mitra penting. Dan mereka sedang dalam kondisi yang bagus," ujar Morrison, dikutip dari The Australian, Ahad (9/2).

Parlemen Australia juga sudah menyetujui implementas Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Perjanjian ini bertujuan meningkatkan akses pasar dan ruang investasi Australia di Indonesia. Kedua pemimpin negara pun menyepakati untuk menyusun rencana aksi 100 hari terkait implementasi IA-CEPA ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement