REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit yakin upaya meningkatkan produksi lokal dapat menekan harga bawang putih di pasaran. Harga bawang putih dalam sepekan terakhir di Sumbar mengalami peningkatan. Contoh di Pasar Raya Padang, harga bawang putih mencapai Rp 50 ribu per kilogram.
"Penanaman bawang putih lokal bisa menekan harga bawang putih dan menekan angka impor," kata Nasrul Abit, Senin (10/2).
Nasrul Abit akhir pekan kemarin, Sabtu (8/2) menghadiri panen bawang putih dari Kelompok Wanita Tani (KWT) di Lereng Gunung Merapi (Legumer) Tanjung Alam, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar. Kelompok tersebut memanen seperempat hektare dari total 3 hektare lahan ladang bawang putih.
"Kalau ada bawang putih lokal, kenapa mesti impor. Kualitas bawang putih lokal juga tidak kalah dari impor," ucap Nasrul.
Nasrul Abit mengaku masyarakat Sumbar harus bangga memiliki produksi bawang putih lokal. Bawang putih diketahui jenis tanaman yang tidak mudah dibudidayakan di sembarangan lokasi. Yakni harus di ketinggian 800 lebih MDPL.
Di Tanjung Alam, Tanah Datar, terdapat 127 hektare lahan yang tersedia untuk menanam bawang putih. Ia meminta dinas terkait dan pemerintah kabupaten agar mendorong keaktifan masyarakat buat menanam bawang putih.
Nasrul Abit menambahkan Pemprov Sumbar menargetkan persoalan bawang putih ini dapat terselesaikan dalam waktu dekat. Ia yakin pada 2021 nanti, Sumbar dapat menjadi salah satu sentral bawang putih dengan target tanam seluas 6 ribu hektare. Target panen untuk satu hektare bisa mendapai enam ton.
"Jika panen ini mencapai rata-rata dalam 1 hektar mengalami penyusutan hingga 60 persen bisa menghasilkan 19,2 ton per hektare. Dengan harga Rp 15 ribu per kilogram berarti menghasilkan Rp 280 juta per hektar," kata Nasrul menambahkan.
Nasrul berharap warga petani bawang putih di Tanjung Alam dapat menikmati hasil penjualan di saat harga sedang tinggi. Ia menghitung dengan harga yang sekarang yakni sekitar Rp 50 ribu per kilogram, petani dapat menghasilkan Rp 480 juta per hektare sekali penen.