Senin 10 Feb 2020 14:32 WIB

Uji Kelayakan, Gibran Ditanya Soal Kepemimpinan Daerah

Pemahaman kepemimpinan daerah penting mengingat Solo basis banteng.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tiba di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Bakal Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tiba di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (10/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wali kota Surakarta, Gibran Rangkabumi Raka tiba di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Putra sulung Presiden Joko Widodo itu rencananya akan menjalani uji kelayakan menyusul keinginannya maju dalam Pilkada 2020 bersama PDIP.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran akan ditanyai seputar kepemimpinan kepala daerah dalam uji kelayakan. PDIP berpandangan pertanyaan itu penting mengingat bahwa Solo merupakan basis banteng dan juga tempat lahir Presiden Joko Widodo.

Baca Juga

"Komitmen di dalam menjalankan kepemimpinan sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah dan juga tentu saja aspek-aspek leadership itu sangat penting tetapi juga konsepsi," kata Hasto Kristiyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (10/2).

Dia mengatakan, uji kelayakan bakal calon wali kota Surakarta ini bakal melibatkan Ketua DPR Puan Maharani dan juga Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Hasto mengatakan, Djarot sengaja dihadirkan mengingat pengalaman kepemimpinannya sebagai kepala daerah di tingkat pusat dan daerah sebanyak dua periode. "Pak Djarot Saiful Hidayat memang punya pengalaman luas sebagai wali kota dua periode sebagai anggota DPR, sebagai wakil gubernur dan gubernur," kata Hasto lagi.

Mantan sekretaris tim pemenangan presiden Joko Widodo ini mengungkapkan, DPP nantinya akan melihat banyak faktor sebelum memutuskan claon kepala daerah yamg mereka usung.

Di antaranya aspek aspirasi dari seluruh masyarakat yang dilihat melalui survei, kepemimpinan, dan juga komitmen di dalam membangun kota Surakarta.

Menurutnya, fit and proper test yang dilakukan kali ini hanya bersangkutan dengan calon kepala daerah di Surakarta. Hadir dalam uji kelayakan itu Gibran dan Achmad Purnomo yang juga mencalonkan diri melalui PDIP.

Ketua DPP bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto juga hadir dalam uji kelayakan itu. "Ya yang lain kan sudah dilakukan, nanti tinggal beberapa daerah seperti Surabaya, Banyuwangi Kota Medan dan Kota Tangerang Selatan," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pertimbangan matang diperlukan di Surakarta mengingat wilayah tersebut merupakan daerah yang penting dan strategis bagi PDIP. Dia lanjutkan, Surakarta juga merupakan kandang Banteng yang memiliki suara militan bagi partai.

"Di situ merupakan die hard-nya banteng di Jawa Tengah dan Indonesia. Sehingga hal ini dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai juga dengan mekanisme partai," katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Gibran tiba di DPP sekitar pukul 13.00 WIB. Dia tiba menggunakan Inova hitam bernomor polisi B 1024 RFQ. Mengenakan seragam partai berwarna merah, Gibran langsung masuk tanpa menyapa awak media yang sudah menunggu kedatangannya.

Serupa Gibran, Achmad Purnomo yang tiba lebih awal juga segera masuk ke dalam kantor DPP yang dijaga ketat pihak keamanan. Dia hanya melambaikan tangan sebelum akhirnya masuk ke dalam kantor DPP PDIP.

Gibran sebelumnya mengatakan bahwa ia siap mengikuti fit and proper test kedua ke DPP PDIP di Jakarta. Dia mengaku sudah mendapatkan surat untuk mengikuti proses uji kelayakan yang kedua di kantor pusat PDIP. Gibran mengatakan tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test yang kedua ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement