REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut tokoh Muhammadiyah almarhum Bahtiar Effendy sebagai tokoh panutan pemikiran politik Islam. Menurutnya ide-ide mantan Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini bisa menjadi rujukan khazanah perpolitikan.
"Siapapun yang belajar political Islam harus baca tulisan beliau (almarhum Bahtiar)," kata Anies saat pidato dalam peluncuran buku Mengenang Sang Guru Politik Profesor Bahtiar Effendy di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Senin (20/2).
Dia menyampaikan betapa besar kontribusi almarhum Bachtiar melalui tulisan dan gagsannya semasa hidupnya. Khususnya tulisan dan gagasan beliau terkait dengan dunia politik dan perjuangan umat Islam.
Menurutnya, yang menarik pemikiran beliau berangkat dari transisi demokrasi. Beliau melihat bagaimana institusi demokrasi tumbuh berkembang bersama perkembangan partai politik. Kemudian melihat bagaimana itu bisa diintegrasikan dengan aspirasi umat Islam. Anies menilai tulisan-tulisan almarhum Bahtiar terkait hal itu sangat penting.
Anies juga mengapresiasi tradisi PP Muhammadiyah menulis buku untuk mengenang seseorang. "Saya mengapresiasi tradisi untuk menulis pikiran dan pengalaman tentang seorang, pribadi yang sudah wafat," ujarnya.
Ia menjelaskan, pengalaman, pemikiran, gagasan dan tulisan seseorang yang telah wafat bisa diketahui melalui sebuah buku. Maka hikmahnya bisa tersalurkan kepada banyak orang. Sebab bila tidak diwujudkan dalam bentuk tulisan maka yang tahu hanya yang mengenalnya.
PP Muhammadiyah meluncurkan buku Mengenang Sang Guru Politik Profesor Bahtiar Effendy di Pusat Dakwah Muhammadiyah pada Senin (10/2). Buku tersebut dibuat untuk mengabadikan gagasan almarhum Bahtiar tentang politik Islam.
Editor buku Mengenang Sang Guru Politik Profesor Bahtiar Effendy, Ma'mun Murod Al-Barbasy mengatakan, buku ini dibuat untuk memberikan penghargaan kepada almarhum Bahtiar yang selama ini telah memberikan banyak sumbangsih kepada Muhammadiyah. Pembuatan buku ini prosesnya sekitar 40 hari artinya sangat cepat penyusunannya.
"Konten buku ini tentang kesan-kesan dari para tokoh dan gagasan almarhum Bahtiar, buku ini mengeksplorasi lebih jauh pemikiran almarhum Bahtiar terutama yang terkait masalah politik dan Islam," kata Ma'mun kepada Republika di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Senin (10/2).