Senin 10 Feb 2020 17:49 WIB

Keributan, Tudingan Kecurangan di Kongres dan Respons Zulhas

Kongres V PAN di Kendari diwarnai keributan antarkader dan ancaman pemboikotan.

Keributan terjadi di lokasi Kongres V PAN, di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Keributan terjadi di lokasi Kongres V PAN, di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar

Pelaksanaan Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2) sempat diwarnai keributan. Salah satunya disebabkan karena adanya sejumlah orang tak diberikan kartu identitas peserta kongres.

Baca Juga

Keributan awalnya dipicu oleh sejumlah peserta kongres yang menilai proses pendaftaran dari salah satu calon ketua umum (caketum) menyalahi aturan. "Segera hentikan proses pendaftaran ketua umum, pendaftaran ini ilegal," teriak salah satu peserta kongres di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

Hal tersebut rupanya ikut memancing amarah peserta kongres lainnya, yang diketahui merupakan pendukung salah satu caketum. Keributan itu juga membuat lobi Hotel Claro sempat memanas antara pendukung calon ketua umum.

"Kita boikot Kongres kalau tidak segera ditutup (pendaftarannya)," teriaknya.

Namun, panitia segera menenangkan amarah sejumlah peserta kongres. Meski hingga pukul 15.10 WITA, forum lima tahunan PAN tersebut tak kunjung dimulai.

Diketahui, Zulkifli Hasan atau Zulhas sebelumnya dijadwalkan untuk mendaftar sebagai caketum PAN di Hotel Claro pada pukul 11.00 WITA. Namun, hingga pukul 14.00 WITA, ia tak kunjung tiba di lokasi.

Berdasarkan informasi yang diterima, Zulhas akan tetap mendaftarkan diri sebagai caketum PAN. Namun, pendaftarannya tidak dilakukan di Hotel Claro yang merupakan lokasi Kongres V.

Sebelumnya, Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Asri Anas yang berafiliasi kepada caketum, Mulfachri Harahap menuding kubu Zulhas melakukan kecurangan. Asri menuding Zulhas menyembunyikan kartu identitas peserta kongres.

“Proses penyelenggaraan kongres mencederai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai,” ujar Anas.

Selain itu, Zulhas dinilai melakukan kecurangan karena menggunakan kewenangannya untuk mengakomodasi pendukungnya. Padahal berdasarkan keputusan, pendaftaran peserta kongres dilakukan di Kendari mulai pukul 08.00-12.00 WITA.

"Curang, buruk, cara kotor yang dilakukan oleh Zulhas. Kalau ini terus terjadi, kami bisa yakinkan tidak akan dilanjutkan Kalau ini terus terjadi, kami pastikan kongres ini tidak akan berlanjut,” ujar Anas.

photo
Zulkifli Hasan mendaftarakan diri sebagai calon Ketua Umum PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pembagian kartu identitas peserta tidak ada masalah. Tetapi, ia mengakui adanya kendala di DPW Maluku dan Maluku Utara.

"Oleh karena itu akan diselesaikan oleh Steering Committee (SC). Jadi memang tidak bisa diberi (kartu identitas) karena ada masalah," ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu, di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).

Zulhas menjelaskan, dua DPW tersebut sedikit mengalami kendala karena saat ini dipimpin oleh pelaksans tugas (Plt). Selain itu, diambilnya sejumlah komputer oleh sejumlah peserta kongres membuat panitia kesulitan menjalankan tugasnya.

"Ngamuk-ngamuk yang dipimpin oleh saudara Asri Anas, kemudian komputernya tiga, lima itu diambil. Teman-teman OC kan enggak bisa kerja," ujar Zulhas.

Zulhas menganggap dinamika yang terjadi jelang pemilihan ketua umum adalah hal yang lumrah terjadi. Tetapi, Zulhas yakin seluruh kader akan rukun dan bersatu kembali usai gelaran lima tahunan itu.

"PAN begitu selesai kongres bersatu lagi, kompak lagi. Boleh istilahnya Pak Amien itu smack down, kadang-kadang keras tarungnya, tapi begitu sudah selesai InsyaAllah PAN bersatu rukun kembali," ujar Zulhas.

Zulhas sendiri telah resmi mendaftarkan diri sebagai caketum PAN periode 2020-2025. Pendaftaran ia lakukan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang merupakan lokasi Kongres V.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengungkapkan, awalnya ia tak berniat untuk maju ke dalam kontestasi. Namun, ia menyebut bahwa 28 DPW PAN mendukungnya untuk maju sebagai calon ketua umum.

"Datang ke kediaman saya, ketua dan sekretaris (DPW PAN) mendaulat dengan berbagai pertimbangan untuk saya bersedia mencalonkan diri," ujar Zulhas, Senin (10/2).

Menanggapi dinamika yang terjadi jelang pemilihan ketua umum, Zulhas mengganggap itu hal yang lumrah terjadi. Menurutnya, PAN adalah partai yang menganut demokrasi dan seluruh kader diharapkan mendukung ketua umum terpilih nantinya.

"PAN begitu selesai kongres bersatu lagi, kompak lagi. Boleh istilahnya Pak Amien itu smack down, kadang-kadang keras tarungnya, tapi begitu sudah selesai InsyaAllah PAN bersatu rukun kembali," ujar Zulhas.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto menyebut bahwa Zulhas sudah mengantongi lebih dari 300 suara. "Sudah 350-an," jawab singkatnya di lokasi Kongres V PAN.

photo
Jejak Caketum PAN

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement