Senin 10 Feb 2020 17:41 WIB

KBRI Belum Pastikan Adanya WNI yang Dikarantina di Singapura

KBRI belum pastikan adanya WNI yang dikarantina di Singapura karena virus corona.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kedutaan Besar RI di Singapura belum bisa memastikan adanya warga negara Indonesia yang dikarantina, karena pernah melakukan kontak intensif dengan pasien positif virus corona (2019-nCoV). Kedubes RI terus memantau kondisi WNI di Singapura pascamerebaknya virus corona.

"Saat ini belum ada laporan dari Pemerintah Singapura tentang WNI tersebut," kata Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, Senin (10/2).

Baca Juga

Kedutaan, kata dia, akan terus memantau perkembangan kasus virus corona di Negara Singa itu. Pemerintah Singapura mengidentifikasi 989 orang yang pernah menjalin kontak intensif dengan pasien positif virus corona, sesuai dengan prosedur kesehatan. Sebanyak 845 orang sedang berada di Singapura dan telah dikarantina selama 14 hari, dan 47 orang sedang ditelusuri keberadaannya.

Saat disinggung, apakah di antara 47 orang yang tengah ditelusuri itu adalah WNI yang telah kembali ke Indonesia, ia mengatakan Pemerintah Singapura bekerja sama dengan KBRI untuk menelusurinya.

Sementara itu, KBRI Singapura terus mengimbau agar seluruh WNI yang ada di Singapura untuk tetap tenang, tidak panik, berhati-hati dan bertindak secara bertanggung jawab, semaksimal mungkin menghindari tempat-tempat keramaian bilamana tidak ada kebutuhan mendesak dan menjaga kesehatan.

"Sambil terus memantau perkembangan mengenai virus corona melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," kata KBRI dalam siaran persnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement