Senin 10 Feb 2020 17:50 WIB

Pencarian Helikopter MI-17 Terkendala Medan Berat

Pencarian helikopter MU-17 terkendala medan berat Pegunungan Bintang, Papua.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Pencarian helikopter (ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pencarian helikopter (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kodam XVII/ Cederawasih masih belum menurunkan pasukan dalam jumlah signifikan untuk melakukan pencarian puing helikopter yang diduga MI-17 bernomor registrasi HA-5138. Mereka masih mendalami informasi sebelum menerjunkan pasukan ke daerah yang kondisi medan dan cuacanya ekstrem.

"Kita belum mulai pencarian. Kita masih mendalami benar-benar (informasi tersebut)," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, melalui sambungan telepon, Senin (10/2).

Baca Juga

Dax menjelaskan, itu dilakukan karena lokasi pencarian di Distrik Pegunungan Bintang, Papua, begitu luas. Menurutnya, 90 persen medan di daerah tersebut masih berupa hutan yang belum pernah didatangi manusia. Rata-rata ketinggian daerah tersebut mencapai 2.500 meter di atas permukaan laut.

"Dengan cuacanya juga yang ekstrem, dingin, berubah-ubah, jadi kita perlu mematangkan dulu semua informasi itu kita matangkan dulu sebelum kita bergerak lebih lanjut," jelasnya.

Jika informasi yang didapat sudah betul-betul matang, barulah pasukan, alat angkut, dan hal-hal yang diperlukan lainnya diputuskan. Karena itu, kata Dax, saat ini pihaknya tengah mengumpulkan informasi sedetail mungkin agar saat pencarian ke titik yang sudah ditemukan dapat berjalan lancar.

"Kita harus matangkan betul gitu. Jadi nanti tidak sia-sia, artinya tidak terlalu banyak membuang tenaga kita gitu. Jadi bener-bener kita matangkan dulu," katanya.

Kabar penemuan bangkai helikopter itu keluar pada Rabu (4/2) lalu. Setelah mendengar informasi tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop untuk memastikan kebenaran  informasi tersebut.

Di samping itu, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengklaim telah menemukan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat (AD) tersebut. Menurut mereka, helikopter itu merupakan helikopter yang mereka tembak jatug pada 28 Juni lalu.

"Manajemen Markas Pusat TPNPB telah terima laporan langsung dari Komando Daerah Pertahanan Ngalum Gupel, TPNPB, helikopter MI-17 Milik TNI AD yang pernah kami TPNPB tembak jatuh pada tanggal 28 Juni 2019 lalu itu telah ditemukan," ujar Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, melalui keterangan tertulisnya.

Menurutnya, semua senjata yang ada di lokasi jatuhnya helikopter tersebut telah menjadi milik TPNPB Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Gupel. Dalam laporannya, kata Sebby, mereka bertanggung jawab atas hal tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement