Selasa 11 Feb 2020 02:00 WIB

Harga Bawang Putih Melonjak Hingga Rp 60 Ribu

Kenaikan harga bawang putih ini sudah berlangsung sejak akhir Januari 2020 lalu.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas saat meninjau cabai merah dan bawang putih yang akan didistribusikan (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat meninjau cabai merah dan bawang putih yang akan didistribusikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Harga bawang putih di berbagai pasar tradisional wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas terus mengalami kenaikan. Di Pasar Gede Kota Cilacap yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Cilacap, harga bawang putih melonjak di atas Rp 60 ribu.

Demikian juga di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Banyumas. "Sudah sejak akhir Januari 2020 lalu, harga bawang putih terus mengalami kenaikan. Dari semula kami jual seharga Rp 35 ribu per kg, sekarang kami jual Rp 60 ribu per kg," jelas Wati (49), seorang pedagang sayur di Pasar Gede.

Baca Juga

Menurutnya, harga bawang yang mencapai Rp 60 ribu per kg ini merupakan bawang putih jenis kating. Sedangkan untuk bawang putih jenis apel, dijual seharga Rp 52 ribu per kg, atau naik dari harga semula Rp 30 ribu per kg.

Harga bawang putih yang melonjak cukup tinggi ini, juga berlangsung di Pasar Wage Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas. Yani (51), seorang pedagang di pasar tersebut menyebutkan, pihaknya menaikkan harga jual bawang putih karena dari tengkulaknya juga sudah menjual dengan harga tinggi. "Kita menaikkan harga jual bawang putih karena dari tengkulaknya juga sudah menaikkan harga. Tidak mungkin kita menaikkan harga, kalau harga dari tengkulaknya tidak naik," jelasnya.

Dia menyebutkan, kenaikan harga bawang putih ini sudah berlangsung sejak akhir Januari 2020 lalu. Sebelumnya, dia menjual bawang putih dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per kg. Namun setelah beredar kabar masalah penyakit Virus Corona, harga bawang putih mulai mengalami kenaikan. "Sejak itu, hampir setiap hari harga bawang putih mengalami kenaikan. Sakarang sudah mencapai Rp 60 ribu per kg," katanya.

Terkait kenaikan harga bawang putih ini, Kepala Bidang Stabilitas Harga Pengembangan Ekspor dan Standarisasi Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Cilacap, Frida Nurul Lisdiana, mengakui saat ini harga bawang putih memang mengalami lonjakan cukup tinggi. "Kenaikan harga bawang putih, kemungkinan karena adanya kebijakan pemerintah menghentikan impor dari China," katanya.

Namun dia menyebutkan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, stok bawang putih di Tanah Air, sebenarnya masih aman dan mencukupi sampai Maret. Untuk itu, dia meminta para tengkulak dan pedagang tidak berspekulasi dengan menaikkan harga jual. "Kami dari Pemkab Cilacap melalui DPKUKM, akan selalu memantau perkembangan dan ketersediaan bawang putih di berbagai pasar yang ada di Cilacap," katanya.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, kebutuhan bawang putih secara nasional berkisar antara 450 ton sampai 500 ton per tahun. Dari jumlah kebutuhan tersebut, sebanyak 99 persen memang diimpor dari China karena produksi petani dalam negeri masih sangat kecil, hanya tercatat sekitar 19,5 ton per tahun. n eko widiyatno

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement