Senin 10 Feb 2020 19:44 WIB

Bangka Belitung Pastikan Buah Impor Asal China Bebas Corona

Semua buah impor asal China di Bangka Belitung masuk sebelum ada wabah corona.

Buah pir. Semua buah impor asal China di Bangka Belitung masuk sebelum ada wabah corona.
Foto: ist
Buah pir. Semua buah impor asal China di Bangka Belitung masuk sebelum ada wabah corona.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memeriksa keamanan buah impor asal China di sejumlah pasar tradisional dan modern. Pemeriksaan ditujukan untuk memastikan buah-buahan tersebut bebas dari virus corona tipe baru.

"Kami dapat memastikan buah-buahan impor ini aman untuk dikonsumsi, karena pengusaha mendatangkan pasokan sebelum mewabahnya virus corona di China," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kepulauan Babel, Sunardi di Pangkalpinang, Selasa.

Baca Juga

Sunardi mengatakan, pengambilan sampel buah-buahan impor asal China ini merupakan langkah pemerintah provinsi untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran virus corona melalui buah-buahan segar ini. Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan jeruk, pir, apel dan anggur masyarakat, pengusaha hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah karena jenis buah tersebut tidak bisa dibudidayakan di Bangka Belitung.

"Kami bersama Polda, BPOM dan Satgas Pangan telah mengambil sampel buah impor seperti jeruk, pir, anggur, apel dan lainnya di pasar tradisional dan modern di Kota Pangkalpinang," ujarnya.

Menurut dia hasil pemeriksaan sampel buah-buahan impor tidak ditemukan buah terkontaminasi virus corona dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Sejak virus corona mewabah, pemerintah menghentikan impor buah impor khusus dari China demi mengantisipasi masuk virus berbahaya ini.

"Alhamdulillah, buah-buahan impor aman dikonsumsi memiliki dokumen kesehatan yang dikeluarkan Balai Karantina Pertanian dan dipasok sebelum merebaknya virus corona di China," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement