REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jalan penghubung dua dusun, yakni Dusun Lajem dan Harendong, di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, ambles diterjang banjir bandang. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut.
Salah seorang warga Desa Sukaslamet, Dulamin (40), menjelaskan, jalan tersebut ambles akibat terkikis luapan air Sungai Cilalanang, yang tak jauh dari lokasi tersebut. Banjir bandang pada sungai tersebut diketahui terjadi pada Kamis pekan kemarin.
"Akibat banjir itu, tanah di sekitarnya menjadi longsor sehingga jalan pun langsung ambles," kata Dulamin, Senin (10/2).
Sebelum banjir terjadi, jalan tersebut dalam kondisi baik. Setiap hari jalan itu dilalui warga dari kedua dusun tersebut.
Sejak jalan tersebut ambles, warga menjadi takut untuk melewatinya. Mereka khawatir kondisi jalan akan semakin parah. Apalagi, tanah di samping jalan secara perlahan terus masuk ke dalam sungai.
"Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalan itu agar segera bisa dilalui secara normal lagi," tutur Dulamin.
Sementara itu, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan pada warga yang melintas, warga setempat telah memasang tanda bahaya di lokasi tersebut. Apalagi, di lokasi tersebut minim penerangan sehingga dikhawatirkan warga yang melintas tidak mengetahui kondisi jalan yang ambles.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menjelaskan, rusaknya kondisi jalan di Kecamatan Kroya itu disebabkan oleh labilnya sturktur tanah. Akibatnya, tanah tak kuat menahan derasnya luapan arus Sungai Cilalalang.
Edi mengaku sudah langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat. Dia menyatakan, perbaikan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Hal senada diungkapkan Camat Kroya, Haryono. Dia menyatakan, perbaikan jalan tersebut akan segera dilakukan.
"Alhamdulillah kemarin sudah dilakukan survei. Mudah-mudahan secepatnya bisa digunakan lagi oleh warga," ucap Haryono.
Sementara itu, derasnya air sungai akibat hujan lebat juga membuat jembatan di Kampung Sumurwuni, Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, ambruk pada Jumat (7/2) malam.
DPRD Kota Cirebon pun meminta kepada Pemkot Cirebon untuk segera memperbaiki jembatan yang menghubungkan warga di RT 02 dan RT 03 RW 07 Kampung Sumurwuni itu. Pasalnya, jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Dengan putusnya jembatan itu, maka akses masyarakat di sana juga terputus. Jadi harus secepatnya diperbaiki," tegas Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/2).
Pria yang akrab disapa Andru itu mengungkapkan, perbaikan jembatan tersebut bisa menggunakan anggaran tidak terduga dari APBD 2020. Anggaran itu masuk dalam klausul Dana Becana Alam (DBA), yang besarannya mencapai Rp 2 miliar.
"Jembatan itu kan ambruk karena banjir. Jadi bisa menggunakan DBA," kata Andru.
Andru menambahkan, pihaknya siap memfasilitasi jika Pemkot Cirebon ingin berkonsultasi terlebih dulu sebelum menggunakan DBA guna perbaikan jembatan tersebut.
"Kami siap memfasilitasi pertemuan TPAD dan Banggar jika Pemkot Cirebon ingin berkonsultasi terlebih dahulu," kata Andru.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Kota Cirebon pada Jumat (7/2) sore hingga Sabtu (8/2) dini hari telah menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Tak hanya itu, jembatan sepanjang kurang lebih 15 meter yang menghubungkan warga di RT 02 dan RT 03 RW 07 Kampung Sumurwuni juga ambruk dan putus pada Jumat (7/2) malam.