Senin 10 Feb 2020 20:22 WIB

Penerbangan Ditutup, 21 WNI dari China Pulang Lewat Malaysia

Kemenlu memastikan 21 WNI yang memilih pulang ke Indonesia sudah dinyatakan sehat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang tukang pembersih melewati kawasan perkantoran yang sepi di Beijing, Senin (10/2). WNI di China berupaya untuk bisa pulang ke Indonesia untuk menghindari corona.
Foto: AP
Seorang tukang pembersih melewati kawasan perkantoran yang sepi di Beijing, Senin (10/2). WNI di China berupaya untuk bisa pulang ke Indonesia untuk menghindari corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 21 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat bertahan di China memilih pulang ke Tanah Air dengan transit terlebih dulu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Hal ini menyusul penerbangan langsung China-Indonesia yang masih ditutup sejak 5 Februari 2020 lalu. Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun menjelaskan, opsi yang ditempuh WNI tersebut memang sejalan dengan imbauan yang dikeluarkan pihak KBRI di China.

Baca Juga

"Kita anjurkan kepada WNI atau mahasiwa apabila ingin kembali ke Indonesia melalui negara ketiga karena sejak 5 Februari lalu baik dari dan ke Indonesia kan sudah ditutup sementara," kata Djauhari di Kantor Staf Presiden, Senin (10/2).

Pemerintah mengonfirmasi ada 21 WNI di China yang pulang ke Indonesia menggunakan maskapai Malaysia Airlines pada Senin (10/2) pagi. Cara ini memang dimungkinkan, lantaran Malaysia tidak menutup penerbangan langsung mereka dari China.

Sejumlah maskapai lain yang masih membuka penerbangan keluar-masuk China, antara lain Scoot, Tiajin airline, Air China, Asiana Airline, China Eastern Airlines, China Southern Airlines, dan Hongkong Airline. "Jadi masih signifikan. Khusus dari Beijing masih ada Malaysia Airline melalui Kuala Lumpur. Kemudian Thai Airways melalui Bangkok. Lalu Korean Air, China Southern melalui Seoul," jelasnya.

Meski begitu, pemerintah mewanti-wanti WNI dari China yang ingin pulang ke Indonesia untuk menghindari lokasi transit dengan ketentuan karantina. Sejumlah negara memang memiliki aturan untuk mengarantina seluruh pendatang dari China selama 14 hari.

Djauhari mengingatkan WNI agar pulang ke Indonesia tanpa melalui jalur penerbangan yang mengharuskan mereka menjalani masa karantina. Sesampainya di Indonesia, seluruh WNI tersebut tetap harus melalui tahapan pemeriksaan kesehatan.

"Kita tidak menganjurkan WNI dan stundent kita mengambil penerbangan tersebut. Tetapi melalui tempat ketiga dimana transit itu tidak perlu ada karantina," ujarnya.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah memastikan seluruh 21 WNI yang memilih pulang ke Indonesia tersebut sudah dinyatakan sehat dan telah lulus pemeriksaan kesehatan. Seluruh WNI tersebut juga dipastikan bukan berasal dari Provinsi Hubei yang sampai saat ini masih diisolasi terkait penyebaran virus korona (2019-nCoV).

"Mereka berangkat dari Cina daratan di wilayah yang tidak mengalami isolasi. Mereka sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan mendapat sertifikasi sehat. Dengan demikian diizinkan terbang meninggalkan China," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement