REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TNI masih melakukan pematangan informasi mengenai dugaan penemuan helikopter MI-17 bernomor registrasi HA 5138 yang dinyatakan hilang kontak pertengahan 2019.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih meninjau langsung ke daerah Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.
"Mengumpulkan informasi. Pokoknya kita cari semua keterangan yang kita anggap penting, ya geografisnya, penduduknya, dan sebagainya," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, melalui sambungan telepon, Senin (10/2).
Ketika dihubungi, Dax mengaku tengah berada di Oksibil bersama dengan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab untuk mengumpulkan informasi tersebut.
Dia di sana bersama dengan tim kecil untuk menggali informasi tentang dugaan penemuan puing helikopter MI-17 yang hilang pada Juni 2019 lalu itu.
"Kita masih di Oksibil untuk memastikan semuanya apakah informasi yang beredar itu atau tidak. Karena sampai sekarang kan belum ada sumber yang bisa dikonfirmasi," jelas dia.
Kabar penemuan bangkai helikopter itu mencuat pada Rabu (4/2) lalu. Setelah mendengar informasi tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih memerintahkan satuan TNI kewilayahan terdekat untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari masyarakat Distrik Oksop untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Dax beberapa waktu lalu menjelaskan, sembari menunggu kepastian tentang informasi tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih akan berkoordinasi dengan Lanud Silas Papare, Polda Papua, Kantor Badan SAR Nasional wilayah Papua dan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang. Itu dilakukan agar semua pihak dapat menyiapkan personel dan materiil yang mereka miliki.
"Untuk menyiapkan personel dan materiil yang diperlukan sebagai langkah proaktif guna mempersiapkan upaya evakuasi pada kesempatan pertama," terangnya.
Helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 milik TNI AD hilang kontak pada Jumat (28/6/2019) dengan membawa tujuh kru dan lima penumpang. Mereka adalah prajurit 725/WRG yang melakukan pergantian tugas.