Senin 10 Feb 2020 22:08 WIB

Katedral Sambut Baik Pembangunan Terowongan Silaturahmi

Terowongan ini untuk mempermudah akses antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

[Ilustrasi] Sejumlah jemaah Gereja Katedral menyeberangi jalan usai memarkirkan kendaraannya di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
[Ilustrasi] Sejumlah jemaah Gereja Katedral menyeberangi jalan usai memarkirkan kendaraannya di Masjid Istiqlal, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gereja Katedral Jakarta menyambut baik rencana pembangunan Terowongan Silahturahmi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Terowongan ini untuk mempermudah akses antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

"Kami sangat mendukung wacana tersebut karena menegaskan kembali semangat dan ide Bung Karno saat menetapkan lokasi Masjid Nasional yang berdampingan dengan Gereja Katedral," kata Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo Albertus Hani dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/2).

Baca Juga

Pembangunan Terowongan Silaturahmi dapat meningkatkan relasi di antara dua gedung yang merupakan bagian dari cagar budaya nasional. Selama ini, relasinya tercipta dari hal terkecil seperti parkir hingga kunjungan wisata maupun kenegaraan.

"Kami menyampaikan juga terima kasih atas rencana yang disampaikan beliau (Presiden Joko Widodo) pada Jumat 7 Februari 2020 berdasarkan ide hasil pembicaraan dalam silaturahmi antara kedua belah pihak, yaitu Imam Besar dan Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal bersama Kepala Paroki Gereja Katedral," kata Romo Albertus.

Romo Albertus menyampaikan harapannya terkait penghubungan Istiqlal dan Katedral itu. "Semoga dengan adanya Terowongan Silaturahmi ini semakin mempererat persaudaraan, persatuan dalam Kebhinekaan serta silaturahmi dan toleransi antarumat beragama yang mendukung semangat kebangsaan," kata Romo.

Presiden Joko Widodo berencana membangun terowongan bawah tanah dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, Jakarta Pusat, untuk mempermudah silaturahmi antarumat beragama. "Ini menjadi sebuah Terowongan Dilaturahmi. Jadi tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat (7/2).

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR)Basuki Hadimuljono.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement