REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Pemerintah Provinsi Riau sepakat menjadikan Kabupaten Meranti sebagai kawasan pengembangan budi daya kakap putih nasional.
"Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam nota kesepakatan bersama antara Ditjen Perikanan Budi Daya, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Daerah Kabupaten Meranti," kata Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto, Selasa (11/2).
Slamet memaparkan, pemilihan Meranti sebagai sentra kawasan budi daya kakap putih nasional karena memiliki potensi besar pengembangan kakap putih dan komitmen Pemda yang tinggi pada upaya percepatan pembangunan perikanan di daerahnya.
"Pertimbangannya, karena kakap putih ini punya pangsa pasar yang luas dan bisa didorong untuk menghasilkan devisa," ungkap Slamet.
Slamet menambahkan, secara nasional potensi indikatif budi daya laut mencapai 12,1 juta hektar dengan potensi nilai ekonomi diprediksi hingga 150 miliar dolar AS per tahun, jika seluruhnya mampu dimanfaatkan optimal (di luar rumput laut). Namun demikian, lanjutnya, saat ini pemanfaatan potensi budidaya laut masih kurang dari 10 persen.
"Untuk komoditas budi daya laut, khususnya kakap putih, orientasi kita memang akan lebih fokus bagi kepentingan ekspor seperti ke China, Taiwan, Jepang, USA, dan Uni Eropa. Kawasan yang akan kami kembangkan di Meranti akan menjadi pilot project nasional, nanti kita lihat hasil proses bisnisnya seperti apa," katanya.