REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana untuk melakukan restrukturisasi anak usaha dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan perusahaan mengingat banyaknya anak usaha dan tumpang tindih bisnis.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan upaya restrukturisasi ini akan dilakukan perusahaan dalam kurun waktu dua tahun mendatang. Harapannya, dengan restrukturisasi anak usaha perusahaan bisa lebih efisien.
“Sehingga, tujuan dari restrukturisasi ini adalah membuat anak usaha lebih link lebih efisien dan juga seluruh biaya-biaya yang tidak perlu dapat kami hilangkan. Kami harapkan bisa selesai dalam tempo dua tahun,” ujar Gigih, Senin (10/2).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, meski ditargetkan dua tahun, pihaknya akan terus mendorong upaya-upaya percepatan sejak tahun pertama. Sehingga bisnis utama dari PGN nantinya terbatas pada bisnis transmisi, distribusi gas, dan infrastruktur.
“Jadi kita akan buat anak perusahaan yang dimiliki PGN hanya kira-kira mungkin secara major sekitar 5-6 anak usaha selebihnya kita akan lakukan restrktrisasi,” imbuhnya.
Kunci dari efisiensi menurutnya adalah bagaimana menekan semua biaya yang dikeluarkan. Gigih menyebut penugasan dari pemerintah ke PGN sudah cukup banyak. Mulai dari pembangunan jaringan gas (Jargas) saat ini sudah mencapai 4,7 juta sambungan, gasifikasi kilang-kilang pertamina, hingga gasifikasi PT PLN (Persero).
“Tentunya butuh sumber daya manusia (SDM) yang capable dalam hal projek management tentunya akan tetap melakukan perbaikan dan juga perkembangan untuk ini. Dan juga masalah pendanaan kami akan berkonsultasi dengan Pertamina sebagai holding kami apakah Pertamina juga bisa memberikan support terhadap pembiayaan projek-projek ini,” katanya.