REPUBLIKA.CO.ID, HANOI — Vietnam mengonfirmasi jumlah infeksi virus corona telah meningkat menjadi 15 kasus di negara itu pada Selasa (11/2). Kasus terbaru infeksi virus terjadi pada bayi berusia tiga bulan yang diduga tertular dari neneknya.
Bayi berusia 3 bulan di Vietnam itu dinyatakan positif virus corona pada Ahad (9/2) lalu. Kementerian Kesehatan negara menyampaikan 10 dari 15 kasus yang dikonfirmasi berasal dari Provinsi Vinh Phuc di wilayah utara.
Sejak Desember 2019 virus misterius yang kemudian diketahui berasal dari virus corona menyebabkan puluhan orang di Wuhan, Provinsi Hubei, China mengalami pneumonia. Virus corona merupakan keluarga besar virus, tetapi hanya enam yang selama ini diketahui menginfeksi manusia.
Sebelumnya, SARS atau sindrom pernapasan akut parah yang disebabkan oleh coronavirus menewaskan 774 dari 8.098 orang yang terinfeksi wabah yang pertama kali menyebar di Cina pada 2002.
Lebih dari 1.000 orang telah terbunuh dan 42.000 terinfeksi sejak virus corona jenis baru muncul dan menyebar secara global. Sebanyak 99 persen kasus terjadi di wilayah daratan China, kemudian lebih dari 300 kasus di 24 negara lainnya yang juga tercatat dan dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini.
Jumlah kematian di luar wilayah daratan China dilaporkan sebanyak dua, yakni masing-masing satu di Hong Kong dan Filipina. Vietnam telah membuat rencana untuk mengkarantina ratusan warga di negara itu yang kembali dari China.
Karantina dilakukan di 950 di kamp-kamp militer di luar Ibu Kota Hanoi. Sementara, 900 lainnya di fasilitas sementara di perbatasan Vietnam-China.