REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ibu kota Afganistan, Kabul, mendapatkan serangan bunuh diri. Pejabat Kementerian Dalam Negeri menyatakan ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa dari pihak sipil.
"Ledakan itu adalah serangan bunuh diri dengan korban sipil," kata wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri Marwa Amini dikutip dari Aljazirah, Selasa (11/2).
Ledakan itu terjadi di gerbang masuk sebuah universitas pertahanan yang dikelola pemerintah, Akademi Militer Marshal Fahim. Laporan Reuters menyatakan kementerian itu belum mau merincikan berapa jumlah korban jiwa yang terkena dampak ledakan.
Seorang saksi di dekat tempat kejadian di Kabul barat mengonfirmasi ledakan itu. Dengan ledakan yang terjadi, kemungkinan jatuh korban kemungkinan terjadi dalam serangan besar pertama di ibu kota Afghnistan dalam beberapa bulan. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim serangan bunuh diri tersebut.
Beberapa pekan terakhir telah sering terjadi penyerangan terhadap polisi dan pasukan keamanan Amerika Serikat di Afganistan. Bahkan ketika Amerika Serikat dan Taliban saat ini sedang dalam tahap melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan pakta perdamaian.
Sebelumnya, enam orang terbunuh dan sedikitnya selusin orang terluka tahun lalu dalam ledakan bunuh diri Taliban serupa di luar akademi. Perguruan tinggi ini merupakan tempat militer Eropa untuk melatih para kadet Afganistan untuk menjadi perwira.