Selasa 11 Feb 2020 13:16 WIB

Pemulangan WNI di Natuna, Menkes: Masih Dikoordinasikan

Menkes memastikan seluruh WNI yang dikarantina di Natuna dalam keadaan sehat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).
Foto: Antara/Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI pada hari kesembilan di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (10/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengkoordinasikan teknik pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina di Natuna. Masa karantina 238 WNI yang dipulangkan dari Hubei dan Wuhan, Cina tersebut berakhir Sabtu (15/2) ini.

"Kita masih rapat koordinasikan bagaimana teknik pemulangannya dan sebagainya, itu kan perlu dikoordinasi pakai pesawat apa, ke mana mereka punya alamat sendiri-sendiri," ujar Terawan ditemui wartawan usai rapat TNP2K di Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2).

Karena itu, Terawan belum dapat memastikan waktu persis pemulangan seluruh WNI ke daerahnya masing-masing. Sebab, menurut Terawan, 238 WNI yang dikarantina di Natuna saat ini berasal dari berbagai daerah.

"Nanti kalau saya bilang pulang hari ini keluarganya sudah nunggu, dan ternyata pesawatnya sore nggak ada, ya kan repot. Yang paling penting atas selesainya nanti di tanggal 15 nanti pukul berapa akan dicanangkan," ujar Terawan.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu juga memastikan seluruh WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat untuk bisa dipulangkan. "Mereka sehat, kalau enggak sehat ya gimana, kita yakin karena dia datang dengan sehat ini posisinya adalah kondisi sehat," kata Terawan.

Sementara untuk WNI dari Cina yang tertahan kepulangannya karena tidak lolos pemeriksaan, akan terus dipantau oleh Pemerintah Cina dan juga Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui perwakilan Dubes RI di China.

Begitu pun juga WNI yang menjadi kru kapal pesiar yang dikarantina di Jepang.

"Dipantau oleh kementerian luar negeri, kita dalam posisi menunggu "what's next" apa yang dilakukan, semua adalah menyangkut peraturan dunia, jadi masalah observasinya di mana itu dunia akan mantau terus," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement