Selasa 11 Feb 2020 15:10 WIB

China Pecat Dua Pejabat Kesehatan Hubei

China memecat dua pejabat kesehatan Hubei di tengah wabah virus Corona

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung disemprot cairan desinfektan saat keluar dari hotel yang digunakan sebagai tempat isolasi warga di Wuhan, Hubei, China, Senin (3/2). China memecat dua pejabat kesehatan Hubei di tengah wabah virus Corona. Ilustrasi.
Foto: Chinatopix via AP Photo
Seorang pekerja dengan pakaian pelindung disemprot cairan desinfektan saat keluar dari hotel yang digunakan sebagai tempat isolasi warga di Wuhan, Hubei, China, Senin (3/2). China memecat dua pejabat kesehatan Hubei di tengah wabah virus Corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China telah memberhentikan Direktur Komisi Kesehatan Provinsi Hubei Liu Yingzi dan Sekretaris Partai Komunis Komisi Kesehatan Hubei Zhang Jin, Selasa (11/2). Keputusan itu diambil saat jumlah korban meninggal akibat virus Corona melampaui 1.000 orang.

China Central Television (CCTV) melaporkan peran serta tugas yang diemban Liu dan Zhang akan diserahkan kepada Wang Hesheng. Dia adalah Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional Cina. Pekan lalu, Wang telah diangkat sebagai anggota komite tetap Hubei, badan pembuat keputusan teratas provinsi.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat di Partai Komunis Cina Chen Yixin juga telah diutus ke Hubei pekan lalu. Dia diperintahkan untuk membantu penanganan wabah virus Corona di sana.

Saat ini Komisi Pengawas Nasional China juga tengah menyelidiki kasus dokter Li Wenilang. Dia adalah salah satu dokter pertama yang mencoba membagikan informasi tentang virus Corona. Namun tindakan Li mendapat teguran keras dari kepolisian Wuhan.

Li terinfeksi virus Corona dan meninggal pekan lalu pada usia 34 tahun. Kematiannya memicu kemarahan publik China. Masyarakat menuntut pihak berwenang meminta maaf atas cara mereka memperlakukan Li.

Melalui media sosial, publik China juga turut menyerang pemerintah kota Wuhan dan pemerintah provinsi Hubei karena menutupi penularan. Akan tetapi kritik atau protes terhadap pemerintah pusat nyaris tak terlihat.

Pada akhir Januari lalu, CCTV sempat mewawancari Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang. Zhou mengindikasikan bahwa pemerintah pusat turut bertanggung jawab atas kurangnya transparansi.

"Sebagai pemerintah daerah, kami tidak diizinkan untuk mengungkapkan informasi yang terkait dengan penularan, kecuali kami berwenang, yang banyak orang tidak mengerti pada tahap awal," ujar Zhou dalam wawancara tersebut dikutip laman South China Morning Post.

Dia mengakui penanganannya terhadap wabah virus Corona tidak cukup baik. Zhou menyatakan siap dan bersedia mengundurkan diri dari jabatannya jika hal itu dapat membantu menekan penyebaran virus.

Jumlah korban meninggal akibat virus Corona telah mencapai 1.018 jiwa. Saat ini terdapat lebih dari 40 ribu warga yang masih dirawat karena infeksi virus.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement