REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama klub FK Radnik Surdulica mendadak menjadi buah bibir di Indonesia. Ini menyusul masuknya salah satu putra bangsa, Witan Sulaiman, ke klub sepak bola yang bermain untuk Liga Super Serbia tersebut.
Mengutip dari berbagai sumber, Selasa (11/2), FK Radnik Surdulica merupakan salah satu klub lawas di Serbia. Klub tersebut didirikan pada 1926 silam atau 94 tahun yang lalu.
Witan Sulaiman dikontrak FK Radnik Surdulica selama 3,5 tahun. Kepastian berlabuhnya pemain 18 tahun itu ke Eropa diumumkan saat ia dan agennya, Dusan Bogdanovic, bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali di Senayan, Jakarta, Senin (10/2) lalu.
FK Radnik Surdulica bukanlah klub yang dapat dipandang sebelah mata. Namun demikian, klub Benua Biru tersebut juga bukan tim dengan segudang prestasi.
Berdasarkan catatan, musim kompetisi 2010-2013 FK Radnik Surdulica merupakan tim yang bermain untuk kasta ketiga di Serbia. Surdulica berhasil naik kelas tujuh tahun lalu setelah menjuarai Divisi III Liga Serbia.
Perjalanan klub yang bermukim di Surdulica City Stadium itu berlangsung singkat di Divisi II. Perjuangan selama dua tahun membuat klub yang saat ini diasuh Simo Krunic itu naik ke Divisi Utama pada 2015 lalu.
Di saat yang bersamaan, klub tersebut juga berhasil masuk dalam putaran pertama Serbian Cup. Di musim-musim berikutnya, Surdulica berhasil bertahan dengan bertengger di klasemen papan tengah liga utama.
Selebrasi gol Witan Sulaiman saat membela timnas Indonesia U-23.
Musim lalu, klub yang dipimpin oleh Stanislav Toncev itu duduk di urutan kesembilan klasemen dari 16 tim yang berlaga di Liga Super Serbia. Performa klub di laga Serbian Cup juga berhasil mengantarnya ke babak perempat final.
Peringakt FK Radnik Surdulica pada musim ini juga tidak bisa dibilang dalam posisi yang baik. Klub dibentuk dengan nama awal Surdulicki Sportski Klub (SSK) itu berada di peringkat ke-13, berselang lima poin dari zona degradasi.
Dalam lima pertandingan terakhir, klub yang kemudian berganti nama menjadi FK Polet pada 1946 akibat Perang Dunia II itu hanya berhasil mengemas satu kali kemenangan. Hasil lainnya tiga kali kalah dan sekali imbang.
Kendati demikian, Witan Sulaiman mengaku bangga bisa mewujudkan mimpinya untuk bermain di Liga Eropa. Pemain tim nasional U-23 itu mengatakan bahwa kesempatan itu bak mimpi yang telah menjadi kenyataan.
"Mimpi saya akhirnya menjadi kenyataan. Sangat bahagia bisa bergabung dengan @fk.radnik.surdulica. Terima kasih atas dukungannya, Pak Menteri Zainudin Amali, @indrasjafri_coach dan ofisial. Pelatih @b.itoo dan ofisial dan seluruh pelatih sebelumnya dan spesial @dusan.ph," tulis Witan dalam laman Instagramnya.
Witan yang merupakan jebolan SKO Ragunan bermain untuk klub PSIM Yogyakarta di Liga 2 pada musim 2019. Ia telah membela skuat Garuda Muda U-19 pada 2017 kemudian ke timnas U-23.